“Pemanfaatan teknologi di era industri 4.0 sudah membawa inovasi ke arah metaverse. Melihat perkembangan itu, sudah banyak penelitian dan karya inovasi yang kami arahkan ke metaverse juga,” tegas Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, dalam laporannya di webinar internasional, baru-baru ini.
Rektor Udinus yang bergelar guru besar ilmu technopreneurship itu, menampilkan beberapa karya dari dosen dan juga mahasiswa udinus yang memanfaatkan perkembangan era industri 4.0. Seperti Gamelan metaverse, yang merupakan keberlanjutan dari inovasi e-gamelan dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR). Tidak hanya itu, ada juga inovasi Becik-ku yang akan diluncurkan Udinus sebagai alat transportasi jarak dekat di area Kota Lama Semarang.
“Industri 4.0 memberikan perubahan yang sangat signifikan, sektor akademik menjadi salah satu sektor yang akan mempelajari dan memanfaatkannya untuk menciptakan sebuah inovasi bagi masyarakat umum,” ajak Rektor Udinus.
Webinar berskala internasional tersebut merupakan kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Udinus bersama Student Representative Council (SRC) UNIMY. Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 344 peserta itu diselenggarakan secara daring dengan platform zoom meeting.
Dean, School of Engineering and Frontier Technology, MDM Suhaila Abdul Rahman, MIET sebagai pembicara berikutnya menyampaikan seputar penggunaan cloud computing untuk menjalankan aktivitas perkuliahan. Teknologi sebagai salah satu inovasi yang mampu mempermudah perguruan tinggi untuk tetap aktif selama pandemi Covid-19.
Materi lain disampaikan oleh CEO Culture Academy sekaligus mahasiswa Prodi S1 Sistem Informasi Udinus, Hendriansyah seputar pemanfaatan VR sebagai media pembelajaran. Dalam paparanya, dijelaskan seputar revolusi media pembelajaran, hingga sejarah pemanfaatan VR sebagai pilihan sektor akademik. Beberapa video seputar model pembelajaran VR yang ditampilkan juga memikat perhatian dari para peserta webinar.
“VR saat ini menjadi salah satu pilihan utama untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Hal itu disebabkan adanya skala pembelajaran tinggi yang didukung dengan pengetahuan visual yang nyata dan pengembangan kreatifnya yang luar biasa,” jelasnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Humas Udinus)
