SEMARANG- Lebih dari100 santri di Pondok Pesantren Roudlotul Muttaqin di kecamatan Mijen antusias mendengarkan paparan mahasiswa Udinus dalam penyuluhan prohram kesehatan. Nur Hasanah, salah satu santriwati dari Boja terlihat bersemangat menanyakan pengaruh bergantian bantal antar santri, mengingat kondisi satu kamar ditempati oleh 20 santri sekaligus. Ia menyampaikan sisi positif maupun negatif pada pada mahasiswa yang saat itu memandu sesi tanya jawab.
Demikian salah satu tema dalam sesi tanya jawab ini digelar dalam rangka penyuluhan manajemen kesehatan oleh kelompok mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud 2011 program studi Teknik Industri,Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Selain penyuluhan, sesi sharing sengaja dibuka untuk mengetahui lebih dekat permasalahan manajemen di Ponpes tersebut, pada Minggu (2/3) lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari ISR (Intellectual Social Responsibility) pada masyarakat luas. “Melihat antusiasme para santri dan santriwati di ponpes ini, kami mendapat banyak pengalaman berharga. Karena selain dapat memecahkan beberapa permasalahan kesehatan para santri, kami juga dapat share ilmu,” tandas Feni Irminawati, salah satu mahasiswa.
Penyuluhan manajemen berbasis Pengabdian Masyarakat seperti ini sengaja dipilih, agar mahasiswa dapat terjun langsung dalam mengetahui berbagai masalah di masyarakat terutama lingkungan pondok pesantren, tambah Irma.
Dwi Nurul Izzati, M.MT, selaku Pembina Beasiswa Unggulan BPKLN Kemendikbud 2011 Teknik Industri mengungkapkan,pentingnya aspek pencegahan lebih dini dalam rangka untuk hidup sehat.
“Kegiatan semacam ini diharapkan dapat menjadi upaya preventif bagi masyarakat yang belum mengetahui manajemen kesehatan. Dan aksi para mahasiswa penerima beasiswa unggulan kami juga menjadi lebih nyata,” ujarnya.
Selain penyuluhan manajemen kesehatan, para mahasiswa pilihan ini juga mengadakan pelatihan internet dan komputer di ponpes tersebut.(humas)