Industri perfilman saat ini sedang naik daun. Banyak sineas muda berbakat yang bermunculan dan industrinya kian menjanjikan. Berbanding lurus dengan kondisi tersebut, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) membuka program studi baru Sarjana Terapan Animasi dan Sarjana Terapan Film dan Televisi. Kedua prodi yang baru diresmikan pada Senin (30/5) lalu ini akan menambah sineas muda yang berbakat.
Udinus memiliki banyak jurusan yang bersinggungan dengan dunia perfilman dan penyiaran. Salah satunya adalah S1 Ilmu Komunikasi. Pada Kamis (12/6) 2016, kelompok 9202 mata kuliah Dasar Manajemen jurusan Ilmu Komunikasi Udinus melangsungkan Nonton Bareng (Nobar) Film Indi karya anak lokal di galeri gedung H lantai 1. “Kegiatan ini adalah tugas akhir untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi yang mengambil mata kuliah Dasar Manajemen. Beberapa mata kuliah mahasiswa Ilkom berbasis project, salah satunya mata kuliah ini,” terang Andi Hallang Lewa, SS., MM dosen pengampu mata kuliah Dasar Manajemen.
Acara ini mengundang Production House (PH) dan komunitas luar yaitu : Rumah Kreatif Film Kendal, PH 23:59, dan Lopen Semarang (Komunitas sejarah di kota Semarang). Ada beberapa film independen dengan nuansa sejarah tempo dulu yang diputar antara lain Adagio, Hong Gempur, Menari Ditengah Kota, dan 12 Jam di Semarang. Masing-masing film diberikan waktu khusus untuk berdiskusi tentang proses pembuatannya. Acara ini diharapkan makin banyak mencetak mahasiswa kreatif yang kompeten.
“Bagi saya membuat film itu adalah sebuah kepuasan yang tidak bisa diukur dengan materi. Ada pesan-pesan yang ingin saya transfer ke penonton yang terkandung disetiap film yang saya buat. Yaah meskipun kadang penikmat film saya punya asumsi yang berbeda-beda,” tutur Farizal Pamuji sutradara film indi Adagio. Film Adagio miliknya bergenre surealis yang menonjolkan keegoisan seorang perempuan di tahun 40an. (*humas)
DISKUSI : Mahasiswa Ilmu Komunikasi Udinus menggelar diskusi tentang film yang diputar di acara Sinema dan Tempografi, Kamis (2/5). Foto : Meyta Adeliana.