Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) terus mendorong para penyandang disabilitas untuk berkarya dan meningkatkan kelimuannya. Satu diantaranya dengan melakukan pelatihan Teknologi Informasi dengan memanfaatkan alat Job Access With Speech (JAWS) yang telah diintegrasikan dengan sistem komputer di Udinus.

 

Dalam pelatihan yang masuk dalam kategori pengabdian masyarakat bagi para penyandang disabilitas ini diajarkan cara penggunaan Microsoft Word, dan juga mengenal perangkat keras komputer serta pengoperasiannya. Tak hanya itu saja, mereka juga diajarkan mengenai pengelolaan administrasi dalam berwirausaha menggunakan aplikasi excel.  JAWS sendiri, yang diintegrasikan di setiap komputer yang digunakan dalam pelatihan tersebut, merupakan sebuah aplikasi yang membantu para tunanetra untuk menggunakan komputer. Dalam kerjanya aplikasi tersebut membaca layar komputer dan mampu melafalkan teks. Dipilihnya penyandang disabilitas sebagai peserta pelatihan dikarenakan masih terbatasnya prasarana yang mendukung proses belajar di Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Cabang Kota Semarang.

 

Ketua pelatihan teknologi informasi untuk penyandang disabilitas, Cinantya Paramita, S.Kom, M.Eng menjelaskan selain permasalahan kurangnya media belajar, dalam proses pembuatan laporan, mereka masih menggunakan proses manual tanpa sentuhan teknologi. Menurutnya hal itu akan menyulitkan para penyandang disabilitas untuk mengembangkan bakat dan ilmunya. “Kami melihat sendiri proses pembuatan laporan dan berbagai masalah yang dihadapi oleh PPDI Cabang Semarang. Untu itu kami tergerak untuk membuat sebuah pengabdian masyarakat dengan mengadakan pelatihan teknologi informasi dari mulai belajar perangkat lunak hingga perangkat keras komputer. Semoga ilmu ini akan menjadi sangat berguna bagi mereka kelak,” jelasnya.

 

Pelatihannya pun  tak hanya sebatas pengenalan semata, namun terdapat pelatihan lanjutan yang akan didapatkan oleh penyandang disabilitas tersebut. Pelatihan lanjutan nantinya akan mengoptimalkan daya ingat para peserta, sehingga dalam pengoperasiannya tidak sebatas menebak posisi letak dari hardware komputer. “Selama pelatihan pertama kemarin mereka masih menebak-nebak, jadi banyak kata yang meleset dari apa yang ingin ditulisnya. Seperti contoh saat ingin menuliskan huruf D masih salah menekan huruf lainnya. Dari hal itu kami akan melakukan pelatihan lanjutan dengan mengoptimalkan daya ingat mereka terhadap letak dari huruf-huruf di keyboard atau perangkat keras komputer. Saya harap mereka bisa termotivasi untuk terus belajar,” ungkapnya.

 

Selain oleh Cinantya, pelatihan komputer untuk para penyandang disabilitas yang digelar belum lama ini diisi oleh 3 dosen Udinus yakni Usman Sudibyo, SSi., M.Kom , Dr. Muljono, S.Si., M.Kom, dan  Catur Supriyanto, S. Kom, M.CS. Kegiatan tersebut diadakan di laboratiorium komputer di gedung D lantai 2 Udinus dan diikuti sekitar 22 peserta. Sementara itu, Kahumas Udinus, Agus Triyono,S.Sos, Msi tegaskan kegiatan yang berbasis pengabdian masyarakat ini akan terus dilakukan Udinus melalui para dosennya agar bermanfaat untuk lingkungan sekitar.  ”Hal ini merupakan kontribusi Udinus untuk masyarakat sekitar, agar dapat menambah ilmu terkait dunia teknologi bagi penyandang disabilitas agar memiliki lebih banyak ilmu,”jelas Agus Triyono S.Sos, MSi. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)