Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Prof Dr Ir Edi Noersasongko, M.kom berkeinginan Kota Semarang memiliki dai kondang yang mampu dikenal secara nasional. Dai itu sekaliber Gus Baha dan Ustad Abu Somad yang mampu dikenal dan memiliki banyak subscriber di media sosial, kini mereka pun yang telah menjadi youtuber dan kini terkenal dan mampu meraup pundi-pundi pendapatan yang banyak.
Keinginan itu Prof Edi Noersasongko sampaikan saat berbicara dalam dialog yang digelar di Ruang Rapat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) pada Rabu kemarin (13/04/2022). Acara yang bertema Optimalisasi Tiga Masjid untuk Umat, yang dipandu Direktur Operasional TV Kampus Udinus (TVKU) Herry Pamungkas Msi.
Dialog digelar setelah prosesi Penandatanganan Kesepahaman antara MUI Jawa Tengah, Pimpinan MAJT, Masjid Agung Semarang, Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah dan Udinus. Para tokoh yang menandatangani naskah kesepahaman, terdiri Ketum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji, MSi, Ketua Takmir Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah Dr KH Multazam Achmad MA, Ketua Yayasan Masjid Agung Semarang Ir KH Khammad Maksum, Al-Hafidz, Sekretaris Pelaksana Pengelola MAJT Drs KH Muhyiddin, MAg dan Rektor Udinus Prof Dr Ir Edi Noersasongko, Mkom.
Prof Edi yang hadir bersama Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Dr. Guruh Fajar Sidik, S.Kom , MC.S mengungkapkan bahwa Kota Semarang yang sebenarnya memiliki segudang dai berpotensi. Tambahnya, walaupun memiliki segudang dai, namun belum banyak dai yang melejit menjadi youtuber handal. Diperlukan upaya ekstra salah satunya dengan mencetak memanfaatkan teknologi yang memadai, bilamana sosok youtuber tidak dapat lahir secara alami.
“Udinus, kampus yang memiliki perangkat teknologi canggih, dapat berusaha membantu meneliti untuk mencari variabel apa saja yang dibutuhkan. Penelitian ini segera dilakukan, agar Kota Semarang dapat mencetak dai berbasis digital sekaliber Gus Baha dan Ustad Abu Somad,” tegas Prof Edi.
Sederet pendapat mengemuka terkait upaya optimalisasi tiga masjid dalam melayani umat di Jawa Tengah sehingga umat akan tercerahkan dan terlindungi dari sederet program dakwah digital. Misalnya mampu melindungi umat dari meluasnya peredaran narkoba, paham radikalisme, kenakalan remaja, penyakit masyarakat, termasuk mampu mengajak kalangan milenial cinta masjid.
Ketum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi merespons serius dialog yang sarat dengan masukan-masukan substantif. Kiai Darodji meminta secepatnya digelar rakor tiga masjid bersama MUI dan Udinus. Dari rakor, diharapkan akan mampu menjawab semua persoalan termasuk upaya melahirkan dai berbasis youtuber di Jawa Tengah. (Humas Udinus/Alex. Foto : Dok. TVKU)