Kebutuhan manusia akan energi nampaknya menjadi suatu urgensi di setiap dekade perkembangan jaman. Banyak terobosan para peneliti yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan energi manusia. Tanggap akan isu tersebut, baru-baru ini dilaksanakan kegiatan oleh Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), yang menggandeng Power and Energy System (PES) Indonesia. FT Udinus menyelenggarakan kuliah umum serta Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Meeting, yang mengambil tema “Smart Grid and Renewable Energy”.
Kuliah umum ini mendatangkan Prof Moch Ashari dari Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Prof Saifur Rahman, Diretor of ARI – Virginia Tech dari Amerika. Seminar yang digelar di Aula Lantai 3 Gedung E Udinus ini diikuti ratusan mahasiswa baik dari Udinus sendiri, maupun dari kampus di Semarang dan sekitarnya.
Untuk materi energi terbarukan, Prof Ashari menawarkan teknologi kecerdasan buatan, atau biasa disebut Artificial Intellegent (AI), yang berguna untuk berbagai pengaplikasian pada teknologi saat ini. Hanya saja AI ini membutuhkan training yang lebih intens, serta lebih sering dibandingkan dengan model yang konvensional untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan lebih baik. “Akan banyak hal yang dapat diminimalisir dengan penggunaan AI ini, salah satunya pengeluaran untuk membayar pekerja, serta kesalahan yang dilakukan dalam pemakaian suatu teknologi. Sudah saatnya kita beralih ke AI untuk menghadapi pesatnya pertumbuhan teknologi,” papar Ashari.
Di China sendiri, pertumbuhan energiterbarukan dengan penggunaan solar power sudah sangat luar biasa. “Dengan memilih AI menjadi control system, China telah menunjukkan penggunaan AI telah menjadi tren,” tambah Ashari.
Senada dengan Prof Ashari, Prof Saifur Rahman pun menyetujui betapa penting keberadaan AI ini. “Terlebih saat ini, semua jaringan terhubung secara wireless. Komunikasi kebutuhan energi pun dapat dilakukan secara 2 arah. Ini membuktikan bahwa kedepannya peralatan teknologi yang kita gunakan harus memenuhi 3 fungsi, yakni komunikasi, sensor, dan kontrol,” tandas Saifur Rahman. (*humas)
3 FUNGSI : Prof Saifur Rahman (berdiri) dari ARI –Virginia USA mengemukakan bahwa peralatan masa depan wajib memenuhi 3 fungsi, yakni komunikasi, sensor, dan kontrol di Aula Lantai 3 Gedung E Udinus beberapa waktu yang lalu. Foto : Nining Sekar