Aneka kaos dan aksesoris berbahan kain motif Shibori terpajang di stand milik Muliya Printis mahasiswi S1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Seluruh mahasiswa yang menempuh Tugas Akhir wajib mengikuti Pameran TA DKV sebagai salah satu syarat kelulusan.
Pameran yang digelar selama 3 hari sejak Senin s/d Rabu (23-25/10) 2017 ini mengusung judul “Let St’art”. Aloyius steven leonardo effendy ketua pameran menjelaskan maksud dari Let St’art ini adalah bahwa lulus dari perguruan tinggi bukan akhir bagi mahasiswa DKV, lulus justru menjadi awal kemampuan mereka di uji di dunia industri nantinya.
Ada banyak konsep dan dadasan dalam pameran bertajuk “Let St’Art” ini, diantaranya adalah corporate identity, branding, Iklan Layanan Masyarakat (ILM), perancangan buku, media promosi, multimedia dan game. Dari beberapa konsep yang ada, Muliya memilih perancangan buku panduan teknik membuat motif Shibori. Shibori merupakan seni olah kain asal negeri matahari terbit, Jepang dengan menggunakan teknik ikat celup.
“Setelah diikat, kain dicelupkan kedalam larutan pewarna biru indigo sekitar 3 menit kemudian di peras dan di angin-anginkan” jelas mahasiswi angkatan 2011 tersebut. Sekilas motif Shibori hampir menyerupai batik celup Indonesia, namun Muliya menjelaskan ada perbedaan cara pembuatan antara Shibori dengan pembuatan motif kain batik Indonesia yakni tidak menggunakan Canting dan Lilin dalam proses pembuatannya.
Ada ratusan teknik ikatan dan lipatan dalam proses pewarnaan Shibori. Masing-masing ikatan akan menghasilkan motif yang berbeda-beda seperti kotak, bunga, hingga motif-motif rumit lainnya. Di negeri asalnya, dulu Shibori dibuat dengan menggunakan pewarna daun indigo atau daun Tarum, namun sekarang bisa menggunakan Napthol atau Indigosol. Di Stand miliknya, Muliya memajang aneka aksesoris seperti slayer, bandana, scarf, syal, dan kaos bermotif Shibori yang bernuansa biru hasil karyanya.
Pameran TA ini dilaksanakan 3 kali dalam satu tahun. “Biasanya pameran dilaksanakan sebulan sebelum Udinus wisuda sebagai salah satu syarat kelulusan” jelas Godham Eko Saputro, M.Ds selaku dosen koordinator pameran. (*humas/mey)