Dapat bersaing di ranah Internasional merupakan suatu pencapaian terbaru dari Yolanda Marcela Binambuni (19). Mahasiswi Program Studi S-1 Bahasa Inggris Universitas Dian Nuswantoro tersebut menuliskan essay dengan judul ‘Hustle Culture, Burnout Generation, and Its Effect for Future Civilization’, dalam ajang International Essay Competition 2021.
Gadis yang akrab disapa Cella tersebut mengusung topik tentang hustle yang merupakan trend gila kerja. Ia menjelaskan beberapa orang yang gila kerja akan rela mengorbankan seluruh waktunya untuk bekerja tanpa memperdulikan aspek hidup yang lain. Merasa bahwa dirinya hanya akan berguna apabila memaksimalkan seluruh tenaga dan waktunya demi menghasilkan uang.
“Mindset ini merupakan buah dari masyarakat saat ini yang terbilang modern kapitalis. Trend gila kerja ini menjadi toxic dan tidak sehat karena adanya hustle culture yang menormalisasikan bahkan mempromosikan tenaga kerja yang tidak manusiawi tersebut,” ungkapnya.
Essay yang ditargetkan untuk generasi muda tersebut Cella selesaikan dalam waktu 5 hari. Mahasiswi kelahiran Semarang, 24 Juni 2002 ini berharap agar makna dari karyanya dapat tersampaikan. Dapat menginformasikan mengenai toxicnya hustle culture. Sehingga generasi muda bisa memahami pentingnya keseimbangan hidup dan tidak hanya terpaku pada kerja saja.
“Bahkan saya sendiri juga menjadi korban gila kerja, sehingga saya bisa menjabarkan apa yang dirasakan teman-teman senasib dengan saya secara relatable. Karena beberapa orang yang gila kerja bahkan tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak di hustle culture.” jelas Cella.
Juara 4 berhasil Cella dapatkan dalam International Essay Competition 2021 yang diselenggarakan oleh UNS Surakarta. Dengan diikuti oleh kurang lebih 89 peserta dari 3 Negara. Peserta diwajibkan untuk menulis essay minimal 3000 kata dengan tema ‘Living in a Good and Global Civilization’.
Bahkan saat ini Mahasiswi yang juga aktif sebagai anggota BEM FIB ini juga memiliki 4 pekerjaan sampingan lain. Salah satunya menjadi guru les Bahasa Inggris untuk umur 3-9 tahun. Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan, Cella merasa cukup mudah dalam membagi waktu. Sehingga kewajibannya sebagai mahasiswi untuk berkuliah tidak terlewatkan.
“Saya memang orangnya cukup handal ketika berbicara soal pembagian waktu. Tapi setelah saya membuat essay tadi menjadi bukti bahwa saya juga korban hustle culture dan mulai mempertimbangkan untuk melepas salah satu pekerjaan sampingan saya di bulan juli nanti,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. Pribadi)
Nama :
Yolanda Marcela Binambuni – Mahasiswi S1 Bahasa Inggris Udinus