400 MAHASISWA IKUTI PROGRAM WMK, UDINUS SIAP LAHIRKAN WIRAUSAHAWAN MUDA BERBAKAT DI BIDANG TECHNOPRENEURSHIP

[Sassy_Social_Share]

400 MAHASISWA IKUTI PROGRAM WMK, UDINUS SIAP LAHIRKAN WIRAUSAHAWAN MUDA BERBAKAT DI BIDANG TECHNOPRENEURSHIP

[Sassy_Social_Share]

Pacu wirausahawan muda di Indonesia, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) selenggarakan Kick Off Program Wirausaha Merdeka (WMK). Acara yang diikuti di ikuti 400 mahasiswa dari dalam Udinus maupun mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya di Indonesia, menjadi pertanda dimulainya program tersebut.  

Udinus pun menjadi salah satu Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) dari 34 Perguruan Tinggi di Indonesia yang dipercaya menjalankan program Wirausaha Merdeka. Secara resmi program di WMK di Udinus mengusung tema ‘Precision Technopreneurship’. Kick off dilaksanakan di Gedung E lantai 3 Udinus dan diikuti seluruh jajaran Udinus serta para mahasiswa.

Ketua tim pengelola Program WMK 2023 Udinus, Dr. Rindra Yusianto, M.T., saat ini Udinus sebagai salah satu PTP program WMK di tahun 2023 ini. Tema Precision Technopreneurship memiliki arti  bahwa dalam pelaksanaan Program Wirausaha Muda Merdeka di Udinus mengembangkan program dengan berbasis Teknologi Presisi. Dimana pada pelaksanaannya menggunakan pendekatan Artificial dan Business Intelligence dalam upaya Penguatan Ekosistem Wirausaha Berkelanjutan.

Terdapat 400 mahasiswa yang mengikuti program WMK di Udinus, dimana 60 persen atau sekitar 240 mahasiswa berasal dari Udinus. Sementara, sekitar 160 mahasiswa berasal dari Perguruan Tinggi di Indonesia. Ungkap Rindra, peserta program WMK di Udinus terjauh dari PT di Lampung. Menurutnya antusiasme yang luar biasa dari para mahasiswa dalam mengikuti program WMK ini. Program tersebut akan menjadi program yang mampu memacu meningkatnya jumlah wirausahawan muda di Indonesia.

“Kami juga mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi agar dapat menjadi sumber daya yang unggul. Mengubah mindset mereka terkait berwirausaha, mampu membekali diri dengan kompetensi kewirausahaan, hingga mampu membuat prototipe usaha sendiri,” tegasnya.

Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., mengatakan bahwa Program WMK di Udinus pun menjadi sarana yang sangat bagi mahasiswa. Hal itu dikarenakan para mahasiswa mendapatkan ilmu dan pengarahan langsung dalam membangun sebuah usaha. Mereka akan mendapatkan ilmu  dari mentor-mentor yang berbakat. Selain itu, juga, program WMK menjadi pemacu dan pemicu lahirnya wirausahawan-wirausahawan muda di Indonesia.

“Program WMK merupakan program yang luar biasa dan kami terus mendorong agar para mahasiswa kami menjadi wirausahawan yang berbakat,” ungkap Rektor Udinus.

Kick Off Program WMK Udinus dibuka secara langsung oleh Ketua Program Wirausaha Merdeka Kemdikbud Ristek, Gamaliel Waney, S.T., MLA., bersama Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., didampingi oleh Ketua tim pengelola Program WMK 2023 Udinus, Dr. Rindra Yusianto, M.T.

Peserta Program WMK dapat Ilmu di Talkshow Kewirausahaan

Selepas peresmian dimulainya program WMK, terdapat tiga narasumber utama yang mengisi talkshow yang memberikan ilmu tentang kewirausahaan. Ketiganya yakni Wakil Rektor IV bidang Riset dan Kerjasama, Prof.  Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom., Founder Jordan Plastics, Dr. Daniel Lukito, S.T., M.M., M.Sc.IB., CFP., CLC., dan Praktisi sekaligus Alumni Udinus Agung Trianto Nugroho.

Founder Jordan Plastics, Dr. Daniel Lukito, S.T., M.M., M.Sc.IB., CFP., CLC., mengajak para peserta untuk mampu memahami kondisi bisnis dan melihat keunggulan yang dimilikinya. Ia pun berpesan agar para peserta menguasai dahulu bisnis yang akan ditekuni salah satunya ilmu tentang bisnis yang akan dituju.

“Kalau ingin membuat bisnis yang suistanable cari bekal ilmunya yang banyak. Kuasai juga bisnis yang akan ditekuni seperti cara menggaet pasar, apa keunggulan dari produk dan sebangainya,” jelasnya.

Pada era saat ini, wirausaha yang berhasil merupakan wirausaha yang mampu melihat perubahan, mendengarkan perubahan dan mengaplikasikan perubahan. Teknologi tak dapat dilepaskan dalam perkembangan dan tentunya sangat lekat dalam berwirausaha.

“Terdapat dua hal yang harus dilakukan dalam menjalankan berwirausaha berbasis teknologi. Pertama mengetahui kebutuhan dasar dan kedua mengetahui kebutuhan teknologinya,” ungkap Wakil Rektor IV bidang Riset dan Kerjasama, Prof.  Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom.

Program WMK Udinus dapat apresiasi dari Kemdikbud ristek

Program WMK yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud ristek) itu di peruntukan untuk mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan. Dari mulai dari Diploma (D3), Sarjana terapan (D4), Sarjana (S1) hingga Magister (S2). Selain menjadi mahasiswa aktif minimal semester tiga, syarat lain  yang harus dipenuhi untuk mendaftarkan diri adalah melengkapi administrasi dan berkas yang diperlukan. Semua itu sesuai yang tertera pada website official WMK. 

Pada sesi wawancaranya, Tim pelaksana pusat Wirausaha Merdeka Kemdikbud Ristek, Shandy Aditya, BIB., MPBS., mengungkapkan bahwa Program WMK itu merupakan salah satu solusi mengatasi pengangguran berpendidikan di Indonesia.  bagaimana kita memberikan ilmu wirausaha kepada mahasiswa.

“Kami diberi keleluasaan untuk mengembangkan program ini dan menggandeng lebih banyak perguruan tinggi, Udinus menjadi satu dari 34 PT lain dari Sabang sampai Merauke. Jadi output kami inginkan 12 ribu mahasiswa yang ikut mendapat pengalaman wirausaha dan bisa membuat prototype dari ide-ide tersebut,” jelasnya.

Menurutnya Shandy,  kelebihan dari program ini, tidak fokus ke satu perguruan tinggi pelaksana, tapi mereka akan mengajak mentor coach dan mitra dari UKM  untuk share ilmu-ilmu yang berharga.  Kegiatan Program WMK ini sudah diamanahkan agar terkonversi menjadi 20 SKS. Ia pun mengapresiasi  Udinus yang berhasil mengajak mahasiswa dan para mitra untuk menjadi peserta Program WMK tahun ini.

“Setelah mengikuti ini para mahasiswa akan diberikan surat rekomendasi untuk mengonversi SKS tersebut. Setiap perguruan tinggi tentunya memiliki ke khas-an dalam mendidik wirausaha, contohnya Udinus yang fokus pada technopreneurship,” tambahnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)