Ifnu Setya Alfaturachman – Mahasiswa Program Sarjana Manajemen Udinus
Bagi Ifnu Setya Alfaturachman, menjadi mahasiswa merupakan salah satu nikmat yang tidak semua orang bisa merasakan kesempatan tersebut. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengeksplor kemampuan diri.
Dalam mengisi masa kuliahnya, mahasiswa Udinus yang akrab disapa ‘Ifnu’ itu aktif dalam organisasi mahasiswa (ormawa) dan merintis bisnis bersama teman seperjuangannya. Menjadi Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Udinus Periode 2023-2024 tidak menjadi penghambat untuknya menjalankan bisnis.
Berawal dari ketertarikan di bidang fashion terutama sneakers sejak duduk di bangku SMA, pada tahun 2022 ia mulai merintis bisnis di bidang jasa perawatan dan cuci sepatu bersama temannya dan masih aktif hingga sekarang dengan nama ‘cucisepatu.smg’.
“Selama mengelola bisnis tersebut, saya merasa merasa senang dan bangga. Ilmu yang saya dapatkan di perkuliahan, seperti manajemen pemasaran, keuangan, operasional, bisa saya terapkan secara langsung melalui bisnis saya,” jelas mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Manajemen Udinus itu.
Pasang surut dalam bisnis pernah Ifnu lalui dan menurutnya, ramai ataupun sepi dalam bisnis usaha itu hal biasa. Namun, ia selalu menegaskan untuk tidak menjadikan rintangan yang dilalui sebagai penghambat semangatnya untuk berkembang.
“Namanya bisnis, pasti ada sepinya juga. Untuk menyikapi hal itu, saya selalu melakukan riset pemasaran agar mengalami peningkatan konsumen. Yakin juga kalau rezeki itu sudah diatur Allah. Tugas kita adalah berusaha dan berdoa,” tuturnya.
Laki-laki kelahiran Kendal itu mengaku selama ini ia menjalani kesibukannya dengan perasaan senang dan tulus sehingga membuatnya tidak mudah merasa stress. Meskipun punya banyak kesibukan, ia tetap berusaha mengatur waktu antara kuliah, organisasi, dan bisnis, supaya ketiganya tetap dapat berjalan tanpa ada yang terlantar.
“Sebelum saya melakukan hal ini, saya menanamkan pada diri saya, bahwa menjadi mahasiswa dan memimpin suatu organisasi itu tidak sesibuk orang-orang yang bekerja di kantor perusahaan besar. Tabrakan jadwal pasti ada, tapi kembali lagi ke bagaimana caranya kita bisa mengatasi hal itu. Di sinilah skill problem solving dimainkan,” ungkapnya.
Ifnu ingin membuktikan bahwa menjadi aktivis tidak menghambat kegiatan perkuliahan, maupun keseharian lainnya. Menjadi aktivis justru membuat pemikiran terbuka dan mendapat banyak pengalaman yang dapat mengembangkan diri untuk masa depan. Ia juga berharap bisnisnya semakin berkembang, bisa melebarkan sayap hingga ke kota-kota lain, dan dapat menciptakan banyak lapangan kerja untuk masyarakat.
Laki-laki yang lahir pada tahun 2003 itu berpesan kepada seluruh mahasiswa Udinus untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama menjadi mahasiswa. “Gunakan masa perkuliahan ini dengan baik. Rajinlah mengeksplor dan mengembangkan diri. Perbanyak prestasi dan perluas relasi. Jangan sia-siakan waktu teman-teman saat jadi mahasiswa,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)