Bagi mahasiswi bernama lengkap Yulian Zhafirah Aji Saputri, penting hukumnya para remaja menyadari tentang pentingnya pencegahan HIV/AIDS, dan NAPZA. Bermula dari keprihatinan karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang hal-hal tersebut, perempuan yang akrab disapa ‘Zhara’ itu akhirnya bertekad untuk mempelajari lebih banyak dan terjun langsung dalam sosialisasinya. Hal itulah yang membuatnya memutuskan bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rumah Sahabat begitu berkuliah di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).
“Di Rumah Sahabat periode ini, aku menjabat sebagai ketua divisi edukasi yang fokusnya memang ke sosialisasi tentang HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi,” jelasnya.
Selama bergabung dengan Rumah Sahabat, mahasiswi program studi (prodi) Ilmu Komunikasi Angkatan 2022 itu sudah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Pada tahun 2022, ia dipercayai menjadi ketua pelaksana event dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia yang di dalamnya terdapat kegiatan seminar, kunjungan ke Yayasan khusus HIV AIDS, dan bakti sosial. Tidak sampai di situ, Zhara juga dipercaya menjadi ketua pelaksana dalam Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO) Rumah Sahabat dengan menginisiasi program ‘Kampus Bunda’.
“Sebenarnya nggak nyangka bakal terpilih jadi ketua di PPKO, apalagi kan ini proker jangka panjang ya. Ternyata terpilih dan banyak banget manfaat yang aku dapat dari program ini, nggak nyesel sih,” ungkapnya.
Perempuan kelahiran Semarang itu mengaku terdapat perubahan yang signifikan selama ia melakukan tugasnya bersama Rumah Sahabat, termasuk saat menjadi ketua pelaksana di beberapa program kerja. Perbedaan itu ada pada kemampuan berkomunikasi di depan umum yang semakin terlatih dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
“Aku suka sosialisasi dan ini cocok juga dengan prodiku yaitu ilmu komunikasi. Jadi lebih percaya diri waktu ngomong di depan umum dan ternyata asik juga,” akunya.
Mahasiswi yang lahir pada tahun 2004 itu juga membagikan tips untuk lebih percaya diri Ketika berbicara di depan umum, yaitu dengan mempersiapkan apa yang mau dibicarakan dan mengerti hal-hal dasar seputar isunya. Selain itu, dapat dilakukan mind mapping di otak sehingga tidak berfokus pada penghafalan teks saja.
Baru-baru ini, Zhara bersama Rumah Sahabat mensosialisasikan program layanan konseling yang menjadi program kerja Divisi Konseling. Program ini merupakan layanan konseling bagi mahasiswa Udinus yang membutuhkan tempat bercerita dan berkeluh kesah.
“Memang enggak se-intens sampai pengobatan lebih ke konselor sebaya. Namun, kami bekerja sama menggandeng psikolog dan satgas Udinus, serta pilar PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Jateng. Jadi, semisal kasusnya sudah berat dan di luar kemampuan kami, kami alihkan ke pihak professional itu tadi. Kami bersyukur karena pihak universitas juga mendukung program ini,” paparnya.
Ketua Divisi Edukasi Rumah Sahabat itu berpesan kepada teman-teman mahasiswa untuk lebih aware tentang kesehatan diri dan bergabung di lingkungan yang positif supaya terhindar dari pergaulan yang kurang baik. Tidak lupa untuk meningkatkan produktivitas diri.
“Ke depannya, semoga aku bisa semakin banyak influence orang-orang dan reach out tempat-tempat terkecil untuk sosialisasi tentang edukasi HIV/AIDS, dan NAPZA,” harapnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)