Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) ciptakan stetoskop bicara atau yang lebih dikenal dengan Stebi. Alat tersebut diciptakan oleh empat mahasiswa dan dibimbing oleh tiga dosen pembimbing.
Keempat mahasiswa tersebut yakni Atsal Chandra Cahya Putra, Andri Maulana, Nimas Maharani dan Tata Atma Tiara. Mereka dibimbing oleh Sari Ayu Wulandari, S.T., M.Eng., Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, Sp.KO., Subsp.APK(K)., dan dr. Eric Daniel Tenda, DIC., Ph.D., SpPD., FINASIM. Stetoskop bicara karya mahasiswa, dikerjakan pada bulan Januari hingga Juli 2023. Mereka tergabung dalam tim bernama Imerus.
Salah satu tim yang merancang Stebi, Nimas Maharani mengatakan tujuan dari alat Stebi untuk menyamakan persepsi antara dokter umum dan dokter spesialis atau subspesialis. Nantinya dapat menurunkan angka salah rujukan yang menyebabkan adanya peningkatan anggaran biaya BPJS. Stebi sendiri merupakan stetoskop yang dapat melakukan interpretasi pre-diagnosis dengan menggunakan pengolahan statistic gelombang auskultasi.
“Stetoskop ini terdiri dari stetoskop yang dihubungkan kabel audio dengan pasien. Terdapat juga monitor, untuk melihat variable tanda vital gelombang dan hasil pre-diagnosis,” jelasnya.
Mereka melakukan eksperimen di laboratorium Instrumentasi medis Udinus dengan diawali studi literatur, perancangan alat, perakitan dan diakhiri dengan pengujian.
Sementara itu, Sari Ayu Wulandari, S.T., M.Eng., mengungkapkan bahwa alat Stebi merupakan inovasi yang memiliki banyak keunggulan. Diantaranya untuk melihat komponen bunyi apa saja yang ada di dalam suara yang didengarkan, lalu bisa untuk melihat berapa intensitas bunyi dari masing-masing suara, frekuensi yang paling tinggi dari semua suara tersebut.
“ Alat yang kami ciptakan ini kami harap dapat memudahkan dokter untuk melakukan pre-diagnosis dan dapat membandingkan hasil diagnosis manual dokter dengan pre-diagnosis alat,” tutupnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Dok. Tim Imerus)