Mahasiswa Program Studi (prodi) S-1 Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) ajak para penyandang difabel untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas dalam pembuatan konten kreatif. Kegiatan ini dikemas menjadi ‘Coaching Academy Content Creator Difabel (CACCD)’ dan diinisiasi oleh mahasiswa Ilkom yang mengambil program Kuliah Kerja Kemanusiaan (K3), berlangsung pada Jumat, 3 November 2023.
Mengusung tema ‘Difabel Peduli Perilaku Hidup Sehat’, kegiatan itu bertujuan memberikan wadah yang inklusif bagi sahabat difabel untuk berpartisipasi, mengekspresikan diri, dan menyampaikan pesan penting tentang kesehatan dan gaya hidup sehat. Melalui kegiatan itu, Prodi S-1 Ilkom Udinus berupaya memberi pembekalan kepada para difabel yang nantinya juga mengikuti lomba video kreatif. Coaching dan lomba video kreatif merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2023 mendatang.
Workshop yang berlangsung di Meeting Room Gedung H lantai 1 Udinus diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai yayasan seperti Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum), Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC), Roemah Difabel Semarang, dan terbuka untuk umum. Selain secara offline, workshop juga diselenggarakan secara daring melalui media zoom meeting.
Direktur RS Panti Wilasa Citarum, Drg. Kriswidiati, M.Kes., turut hadir dalam kegiatan tersebut untuk memberikan sambutannya. Ia menyampaikan dukungannya pada kegiatan ini karena selaras dengan komitmen dalam memberikan layanan kesehatan yang inklusif. “Melalui kegiatan ini, harapannya teman-teman penyandang disabilitas dapat semakin percaya diri untuk berkontribusi dalam dunia konten digital,” lanjutnya.
Mewakili civitas academica Udinus, Kaprodi Ilmu Komunikasi Udinus, Dr. Rahmawati Zulfiningrum, M.I.Kom., berharap kegiatan ini dapat menjadi program yang berkelanjutan sehingga memberikan peluang yang lebih luas. “Harapannya melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan dan kreatifitas teman-teman difabel,” harapnya.
Workshop dibagi menjadi 3 sesi. Pada sesi pertama membahas terkait pengetahuan literasi digital yang disampaikan oleh salah satu dosen ilkom sekaligus koordinator K3, Swita Amalia Hapsari, M.I.Kom.
Dalam penyampaiannya, ia menjelaskan bahwa literasi digital merupakan kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dan informasi secara efektif. Terdapat 4 pilar literasi digital yang meliputi cakap, aman, budaya, dan etika. “Pada pilar cakap, kita harus mengenal perangkat pendukung untuk menjadi konten kreator. Misalnya di perlengkapan produksi ada kamera, hp, tripod, ring light, dan sebagainya,” jelasnya.
Selain itu, ia juga memberikan referensi beberapa konten kreator difabel yang dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam membuat konten. Kemudian, sesi kedua diisi oleh Dodi Susetiadi, relawan difabel dari Roemah Difabel yang membawakan materi tentang ‘Difabel Berani Bersuara, Berani Berkarya’. Dalam pemaparannya, ia menyampaikan terkait public speaking, bagaimana cara meningkatkan percaya diri, dan modal dalam pembuatan konten.
“Dalam pelatihan public speaking untuk disabilitas terdapat sedikit perbedaan dari mereka yang non-disabilitas, yaitu pada pendekatannya. Perlu pendekatan yang adaptif dan kreatif. Adaptif menyesuaikan ragam disabilitasnya, dan kreatif menggunakan metode yang cocok serta sesuai kebutuhan,” paparnya.
Sesi ketiga sebagai penutup mengajak peserta mempraktikkan materi yang sudah didapat sebelumnya. Peserta diajarkan membuat konten video mulai dari tahap opening hingga closing. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Ilkom Udinus)