Lima mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang bantu lansia dalam berjalan dengan menciptakan alat bernama ‘Autonomus Walker’. Alat itu dilengkapi sensor supaya pengguna tidak menabrak saat menggunakannya, dipamerkan dalam kegiatan ‘Expo dan Demo Day WMK Udinus’ beberapa pekan lalu.

Selain dipasang sensor untuk pengaman, alat tersebut juga dilengkapi dengan ban, baterai, dan fitur untuk mengatur kecepatan. Bentuk walker itu terdapat tiga roda, satu roda terpasang di depan dan dua di belakang. Di bagian pegangan walker terdapat tombol ‘gas’ dan juga panel rem yang langsung bisa dijangkau ketika digunakan. Di bagian bawah terdapat  pengatur kecepatan. Kemudian, di atas ban depan ada sensor yang membantu pengereman ketika ada benda di depan walker.

Para pembuatnya yaitu empat mahasiswa Prodi S-1 Teknik Biomedis Udinus, Ikhsan Praditya Mirwany, Khilman Fahreza Akbar, Felisitas Bina, Haya Awiya dan satu mahasiswa Prodi S-1 Ilmu Komputer Udinus, Eagles Robby irmawan. Mereka dibantu dosen pembimbing dari Prodi S-1 Teknik Biomedis, Wisnu Adi Prasetyanto, S.T., M.Eng.

Dalam wawancaranya, salah satu tim pembuat alat, Ikhsan Praditya Mirwany menjelaskan bahwa proses pembuatan autonomus walker tersebut membutuhkan waktu dua semester. Ide pembuatan pun berasal dari keluarga teman yang terkena penyakit. “Awalnya kami tercetus ide ini melihat ada kakek dari teman kami yang butuh dan saat itu terkena stroke,” kata Ikhsan di acara  ‘Expo dan Demo Day’ Udinus di mal The Park Semarang.

Percobaan demi percobaan telah mereka lakukan sehingga mampu menghasilkan prototipe dengan kecepatan dan sensor sudah baik. Ikhsan, Adi, dan rekan-rekannya berharap bisa menyempurnakan alat tersebut dan bermanfaat untuk lansia dan orang yang membutuhkan. Kemudian ada karya anak negeri yang bisa memenuhi kebutuhan alat bantu jalan sehingga tidak perlu lagi ekspor.

“Dulu kecepatan masih kurang, terus sensor juga masih ada kendala. Sekarang sudah baik dan juga pernah diuji coba ke lansia. Harapan ke depan, alat kami bisa membantu lansia dan dapat diproduksi secara masal,” imbuh Ikhsan.

Pengunjung Expo dan Demo Day saat Uji Coba Alat Autonomus Walker

Alat Autonomous Walker bukan satu-satunya karya mahasiswa Udinus yang ditampilkan di  ‘Expo dan Demo Day’ yang digelar di Atrium The Park Mall. Alat lainnya ada Robot Gamelan, Becikku atau becak listrik otomatis, karya animasi si Warik, hingga Robot Catur. Selain itu juga dipamerkan berbagai produk UMKM karya mahasiswa peserta WMK Udinus.

Ketua Tim Pengelola Program WMK 2023 Udinus,  Dr. Rindra Yusianto, S.Kom, M.T., mengatakan dari 80 stand produk mahasiswa yang tampil, akan dipilih 36 kelompok yang nantinya akan diajak untuk bertemu investor.  Expo dan demo day menjadi kesempatan emas bagi para peserta program WMK (wirausaha merdeka) untuk mengenalkan produk-produk mereka ke masyarakat. Sekaligus mengasah mental untuk menghadapi konsumen maupun investor.

“Kami telah mengkurasi 36 kelompok booth terbaik untuk ikut sesi investor engagement. Kelompok terpilih akan bertemu langsung dengan investor untuk melakukan presentasi dan negosiasi agar bisa berkolaborasi dan produknya bisa diinvestasikan,” ujar Rindra.

Pada hari terakhir saat pengumuman 36 tim yang bertemu dengan Investor, tim dari Autonomus Walker mampu menjadi lolos dan bagian dari puluhan tim tersebut. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)