Komputasi Kuantum, istilah itu saat ini masih asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun hal itu yang memotivasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) untuk mulai mendalami dan mempelajarinya. Metode tersebut yang diwakili oleh Komputer Kuantum dijelaskan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Udinus, Prof Dr Supriadi Rustad, MSi.

Secara umum perkembangannya masih didominasi oleh negara-negara besar di dunia. Di Indonesia sendiri, tren Komputasi Kuantum mulai menanjak dan beberapa perguruan tinggi di Indonesia kini telah mulai mempelajarinya.

Seminar lokakarya diinisiasi oleh Research Center for Materials Informatics Udinus. Mengajak para dosen dan mahasiswa Program Pascasarjana Ilmu Komputer untuk membedah mengenai bidang Komputasi Kuantum. Berlokasi di ruang Aula Teater gedung I lantai 6 Udinus, pada Rabu (01/10/2023).

Pada kesempatan itu membedah mulai dari  penjelasan mendalam mengenai Komputasi Kuantum, perkembangan, fungsi hingga penerapannya. Saat ini, metode itu mampu memecahkan masalah kompleks lebih cepat daripada komputer klasik.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Udinus, Prof Dr Supriadi Rustad, MSi, mengatakan bahwa Komputasi Kuantum merupakan hal baru. Saat ini metode tersebut sedang didalami oleh para dosen dan mahasiswa Udinus. Pada dasarnya, metode ini terdiri dari aspek ilmu komputer, fisika, dan matematika yang memanfaatkan mekanika kuantum. Saat ini, materi mengenai Komputasi Kuantum telah diuji coba pada perkuliahan reguler di Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus selama satu semester.

“Kami melalui tim Research Center for Materials Informatics Udinus telah mempelajari dan mendalami  Komputasi Kuantum kurang lebih selama 1 tahun. Dengan pertumbuhan yang sangat cepat, Komputasi Kuantum dapat digunakan untuk memecahkan masalah optimasi dengan lebih baik,” ungkap Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si.

Penelitian tentang Komputasi Kuantum mencakup pada pengembangan aplikasi dan perangkat keras. Hal itu dikarenakan Komputer Kuantum memanfaatkan fenomena superposisi dan interferensi kuantum.

“Kami melihat pada Proses kerjanya, komputer Kuantum bekerja sangat berbeda dengan komputer klasik. Jika komputer regular menggunakan bit dalam keadaan 0 atau 1, komputer kuantum memanfaatkan qubit yang bisa berupa 0, 1, atau keduanya sekaligus,” jelasnya.

Dosen hingga Mahasiswa Udinus Pelajari Komputasi Kuantum untuk Terapkan Teknologi Masa Depan
BERIKAN PEMAPARAN: Wakil Rektor I Prof Supriadi Rustad saat memberikan materi kepada seluruh peserta yang hadir di ruang Aula Teater gedung I lantai 6 Udinus.

Menjadi Perguruan Tinggi Pertama

Seminar lokakarya tentang Komputasi Kuantum diadakan di Ruang Teater Gedung I lantai 6 Udinus dan memiliki  judul yakni ‘Dinus Quantum Technology Initiative’. Kegiatan tersebut diselenggarakan selama dua hari pada 10 -11 Januari 2024.

Selain, Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si yang turut mengisi materi di seminar lokakarya tentang Komputasi Kuantum. Terdapat dua dosen lainnya yakni Dr. T Sutojo dan Dr. Muhamad Akrom. Saat ini, Udinus menjadi perguruan tinggi pertama di Jawa Tengah yang mempelajari tentang teknologi tersebut.

Pada sambutannya, Dekan FIK Udinus, Dr. Abdul Syukur mengapresiasi kinerja dari Research Center for Materials Informatics Udinus yang telah menularkan ilmu tentang Komputasi Kuantum yang merupakan hal baru di Indonesia.

“Kami berharap ilmu tentang Komputasi Kuantum dapat dikembangkan dan dipelajari oleh para mahasiswa-mahasiswa Udinus untuk ke depannya. Kerja keras dari tim Research Center for Materials Informatics Udinus patut diacungi jempol,” tutupnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)

FOTO BERSAMA, Dosen dan Mahasiswa peserta lokakarya tentang Komputasi Kuantum foto bersama sebelum mengikuti kegiatan
FOTO BERSAMA: Dosen dan Mahasiswa peserta lokakarya foto bersama sebelum mengikuti kegiatan.