Tingkatkan kompetensi dosen muda dalam mengajar, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) selenggarakan seminar membahas tentang model pembelajaran inovatif. Seminar itu sebagai langkah menuju Udinus berdaya dan berkarakter.
Para dosen muda dari berbagai seluruh fakultas di Udinus menjadi peserta dalam seminar yang diisi oleh Prof. Dr. Ir. Illah Sailah, MS merupakan guru besar dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Berbagai pembahasan mulai dari peran perguruan tinggi, perubahan dalam dunia Pendidikan hingga tantangan dosen di era perubahan. Seminar yang dibuka secara langsung oleh Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., diselenggarakan di ruang teater Gedung I lantai 6. Turut hadir pula, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Kusni Ingsih M.M dan Kepala Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Kurikulum, Dr. Pujiono, S.Si., M.Kom.
Saat ini, Model pembelajaran inovatif memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa agar mandiri, kreatif, dan inovatif. Para mahasiswa nantinya dapat menghasilkan ide-ide baru, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Langkah peningkatan kompetensi itu, melalui seminar ini agar nantinya mampu menjadi motivasi dan semangat dosen muda. Serta mampu meningkatkan kemampuannya dalam pengajaran, hal itu yang diutarakan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si.
“Kami juga terus mendorong para dosen untuk meningkatkan jenjang karier yang jelas dan cepat. Seminar ini mampu memberi insight yang baik bagi dosen-dosen muda,” jelasnya WR I Bidang Akademik Udinus.
Pada seminar itu, guru besar IPB juga menjabarkan mengenai tantangan dosen di perubahan. Dua tantangan itu diantaranya Kebutuhan dunia kerja yang berubah dan outcome pembelajaran yang juga berubah. Saat ini, perguruan tinggi juga sebagai wahana bagi para dosen dan mahasiswa.
“mereka bisa berkreasi di perguruan tinggi untuk nantinya membentuk masa depan yang lebih baik. Perguruan tinggi tak hanya sekedar berubah, melainkan harus memiliki strategi transformasi,” tutupnya.
(Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)