Pemanfaatan big data sangat penting untuk menggali informasi dengan cakupan volume data yang lebih massive. Sebagai upaya memahami hal itu, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) melalui Centre of Excellence (CoE) mengadakan seminar bertajuk ‘Everything is Data’, belum lama ini.

Pada pelatihan itu, peserta mempelajari pengenalan dasar terkait pengenalan Big Data, Data Science, and Artificial Intelligence. Diikuti oleh 78 peserta yang merupakan perwakilan dosen Udinus yang memiliki kewajiban melakukan penelitian. Diselenggarakan secara hybrid yakni di Ruang Rapat gedung H lantai 1 dan melalui platform zoom meeting pada Jum’at (25/01/2024) kemarin.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Udinus, Dr. Eng Yuliman Purwanto, M.Eng. Ia menjelaskan bahwa peran Big Data dalam sebuah organisasi dapat memberikan pemahaman kepada pemiliknya. Seperti mengetahui perilaku pelanggan, tren pasar, hingga pengambilan keputusan berbasis data.

“Pemahaman itu akan sangat berguna bagi dosen ketika melakukan penelitian sebagai salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan pokok bahasannya terkait Data Science, Internet of Things, dan Blockchain diharapkan para peserta bisa mendapatkan wawasan baru,” ujarnya.

“Kami menghadirkan narasumber dari tim CoE Udinus yang akan membahas berbagai materi terkait Big Data. Antara lain terkait Data Science, Internet of Things (IoT), dan Blockchain dengan Studi Kasus di lapangan Supply Chain Bawang Merah,” imbuh Dr. Yuliman.

Narasumber utama disampaikan oleh Kepala CoE Udinus Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D. Bersama tiga tim CoE Udinus lainnya yakni Firman Wahyudi, SKom., terkait paparan Penerapan Big Data & Data Science bawang merah. Hasan Aminda Syafrudin, SKom., terkait paparan Pengenalan Teknologi Blockchain pada Studi Kasus Supply Chain Management Bawang Merah. Serta Ivan Muhammad Reza, SKom., terkait Penerapan Internet of Things (Smart Farming) Komoditas Bawang Merah.

Big Data

Pada pemaparannya Kepala CoE Udinus menjelaskan bahwa sesuatu yang ditemui di kehidupan sehari-hari seperti informasi, peristiwa dan objek akan mengandung data. Data itu dapat diukur, diolah dan dianalisis untuk memberi wawasan dan informasi lebih lanjut.

“Informasi ini lah yang dapat digunakan untuk menganalisis dan mengambil keputusan. Data yang dapat diukur antara lain data angka, tekstual, gambar, suara, hingga sensor dan Internet of Things (IoT),” terangnya.

Sementara itu, big data merujuk pada volume berskala besar yang dikumpulkan oleh organisasi dalam skala yang besar juga. Tidak dilihat dari volume saja, big data juga mengacu pada karakteristik seperti kecepatan pemrosesan data, keragaman data, dan kompleksitas data.

“Untuk bisa mengolah data tersebut maka melibatkan alat seperti Hadoop, Apache Spark, NoSQL databases, mesin pembelajaran (machine learning), dan analisis data tingkat lanjut. Pemahaman ini dapat diterapkan pada penelitian dosen yang bersinggungan dengan industri, seperti keuangan, perawatan kesehatan, pemasaran, hingga e-commerce,” tambah Prof. Ucok sapaan akrabnya.

Melalui pelatihan ini dosen bisa mendapat wawasan untuk membuat keputusan berdasarkan data dan menyelesaikan masalah yang kompleks. Dengan tujuan mempermudah proses penelitian dengan skala besar. Dicontohkan juga melalui Studi Kasus di lapangan Supply Chain Bawang Merah pengembangan model dan sistem rantai nilai (value chain) komoditi bawang merah. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. CoE Udinus)