Perancangan ‘System Smart Bawang Merah’ oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) sudah mencapai tahap akhir. Sistem yang dirancang oleh Center of Excellence (CoE) Udinus itu baru saja melakukan sosialisasi dengan Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI).
“Sosialisasi ini bertujuan untuk mendapatkan masukkan apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan ABMI dan mitra lainnya. Rencananya sistem ini dapat memprediksi cuaca, suhu, kelembaban udara, dan Ph tanah di titik lokasi 7 wilayah kabupaten,” jelas Kepala CoE Udinus sekaligus Ketua Peneliti, Prof. Zainal Arifin Hasibuan, MLS., Ph.D.
Pembuatan sistem tersebut dilatarbelakangi banyaknya budidaya bawang merah di Asia Tenggara khususnya di Indonesia. Guru besar yang akrab disapa Prof. Ucok itu juga menjelaskan bahwa komoditas bawang merah di Indonesia sudah berskala nasional. Sehingga dengan menggandeng asosiasi di tingkat nasional dapat memberi kesempatan untuk menyempurnakan sistem smart bawang merah.
“Ada beberapa poin penting yang ditambahkan oleh ABMI usai pertemuan beberapa waktu lalu. Seperti penyempurnaan data center, yaitu data dari pasar induk bawang merah terkait harga bawang, jalur distribusi, dan e-marketplace,” imbuh Guru Besar di bidang Ilmu Komputer itu.
Sebagai informasi, sistem tersebut merupakan luaran dari program CoE Udinus sejak tahun 2022 silam. Melalui penelitian berjudul ‘Penyelarasan Pengelolaan Rantai Pasok dan Pengguna pada Komoditas Bawang Merah dengan Penerapan Kecerdasan Artifisial berbasis Internet of Things dan Blockchain’. Beberapa hal yang telah dilaksanakan pengumpulan data primer maupun sekunder.
Bendahara Umum ABMI, Soleh menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh terkait sistem yang dirancang oleh CoE Udinus. Menurutnya, sistem tersebut bisa menjadi pendukung terbentuknya ekonomi hijau dan ekonomi digital di komoditi bawang merah. Pada sosialisasi tersebut, diirnya didampingi oleh 5 anggota ABMI lain.
“Harapannya komunitas petani bawang merah bisa terbangun kembali dan semakin produktif. Mampu meminimalisir limbah pertanian bawang merah, serta berkontribusi pada penurunan emisi dari proses pertanian bawang merah,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Humas Udinus)