Annisa Tariza Fitri – Mahasiswi Program Sarjana Akuntansi Udinus
Berasal dari keluarga yang memiliki rekam jejak wirausaha, menumbuhkan ketertarikan dari perempuan bernama lengkap Annisa Tariza Fitri terhadap dunia wirausaha. Dengan ketertarikan tersebut, membuatnya akhirnya memutuskan untuk memilih Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) untuk belajar lebih lanjut. Mahasiswi Program Sarjana Manajemen itu menyadari bahwa mengelola usaha bukanlah suatu hal yang mudah.
“Banyak ilmu pengetahuan dan skill yang diperlukan. Oleh karena itu, saya ambil program studi Manajemen dengan harapan nantinya dapat membantu saya mengelola bisnis,” ujarnya.
Kini, perempuan yang akrab disapa ‘Annisa’ itu berhasil merintis usaha di bidang fashion dengan brand @aalleeafashion. Bisnis yang berbasis online shop itu pertama kali dirintis pada masa pandemi, tahun 2020-2021.
Pembatasan mobilitas menimbulkan banyaknya waktu luang sehari-hari di rumah. Tidak hanya itu, banyak sektor yang berbondong-bondong beralih ke sistem online.
“Jadi saya juga mencoba untuk membuka onlineshop. Kebetulan, orang tua saya usahanya juga di bidang manufaktor pakaian, sehingga saya manfaatkan peluang tersebut,” jelasnya.
Selama mengelola bisnis, mahasiswi yang lahir pada tahun 2001 itu sudah melewati berbagai pasang surut. Di antaranya adalah membludaknya pesanan, pembeli usil yang memilih metode COD tetapi tidak dibayar, hingga pembekuan akun.
Ia menuturkan, akun niaganya sempat ditutup oleh platform e-commerce karena dianggap melanggar peraturan aplikasi. Saat itu, ia belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang itu.
“Lalu sekitar akhir 2022 dengan dukungan ibu, saya membuka onlineshop lagi dengan nama brand yang sekarang itu,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa tantangan yang paling terasa adalah tentang pemasaran produk. Mengingat bisnisnya berkaitan dengan penggunaan teknologi, banyak hal yang perlu dipelajari. Contohnya dari segi iklan, strategi endorse, hingga ide konten.
Pantang Menyerah
Namun, mahasiswi kelahiran Kudus itu tak menyerah begitu saja. Ia manfaatkan segala peluang yang ada, termasuk peluang di kampus. Salah satunya dengan mengikuti program Wirausaha Merdeka (WMK) Udinus.
“Untuk mengatasi tentang itu, saya ikut program WMK Udinus. Di situ, saya dibimbing oleh para pelaku usaha langsung terkait bagaimana cara beriklan, memasarkan produk, dan banyak ilmu lain,” akunya.
Sebagai mahasiswa Manajemen, ia mengaku banyak ilmu yang didapat di perkuliahan untuk diaplikasikan dalam bisnisnya. Contohnya pada mata kuliah e-commerce yang mempraktikkan pembuatan web, akutansi untuk pembukuan, hingga pemasaran untuk penentuan target konsumen.
“Hampir semua mata kuliah di prodi manajemen relevan dengan kegiatan usahaku. Yang paling berpengaruh di mata kuliah keuangan dan pemasaran,” tegasnya.
Dalam memulai usaha, mahasiswi yang hobi membaca buku itu mengungkap 2 hal terpenting versinya, yaitu niat dan konsisten. Banyak variabel tidak terduga yang dapat membuat bisnis naik turun dan hasilnya tidak bisa langsung terlihat dalam waktu sebulan dua bulan.
“Kebanyakan orang mungkin ada niatnya, tapi tidak sabar dan konsisten, jadi berhenti di tengah jalan. Dengan niat yang baik dan usaha untuk konsisten, insyaallah nanti usahanya pasti akan berjalan baik,” tutupnya.(Humas Udinus/Ika. Foto: Humas Udinus)