Tangkal Berita Hoax, Pengamat Media dari Udinus, Swita : Perkuat Literasi Digital dan Media Kunci Utama Sukseskan Pemilu Damai 2024

[Sassy_Social_Share]

Tangkal Berita Hoax, Pengamat Media dari Udinus, Swita : Perkuat Literasi Digital dan Media Kunci Utama Sukseskan Pemilu Damai 2024

[Sassy_Social_Share]

Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi, memiliki keunikan tersendiri sekaligus tantangan dalam menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu). Pemilihan itu diperuntukkan bagi pemimpin daerah maupun kepala negara yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Seperti pesta demokrasi yang akan dinikmati seluruh masyarakat Indonesia pada 14 Februari 2024 mendatang, dimana hak suara seluruh masyarakat menentukan arah Indonesia untuk 5 tahun ke depan.

Kesuksesan dalam penyelenggaraan pemilu menjadi harapan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Salah satu kesuksesan pelaksanaan pemilu itu tak lepas dari peran dan fungsi pengawasan media massa. Bahkan, saat ini Media massa merupakan elemen penting dalam sebuah negara demokrasi.

Bertumbuh dan berkembangnya demokrasi tak lepas dari peran media yang berkembang saat ini, yakni media massa maupun media sosial. Hal itu sesuai dengan pernyataan dari Pengamat Media sekaligus dosen Program Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Swita Amalia Hapsari, M.I.Kom.  

Semakin masifnya media yang berkembang pada era teknologi, akan memunculkan berbagai dampak yang kini dirasakan oleh masyarakat luas. Dampak yang timbul mulai dari dampak positif seperti mendapatkan arus informasi dari berbagai penjuru dunia dengan mudah dan cepat. Namun dari kemudahan itu, tidak menutup kemungkinan adanya dampak negatif seperti berita hoax hingga menyebabkan perselisihan antar masyarakat.  

“Untuk mengatasi dampak negatifnya, literasi digital dan media harus dimiliki oleh setiap masyarakat. Bahkan pada masa pesta demokrasi seperti saat ini, kesadaran masyarakat terkait hal itu pun di uji untuk memilah informasi sebelum disebarluaskan agar pelaksanaan pemilu berjalan dengan kondusif. Literasi digital dan media akhirnya menjadi kunci utama agar dampak negatif terutama informasi politik yang menyesatkan dan menyukseskan pemilu damai 2024,” jelasnya saat diwawancarai oleh tim Humas Udinus.

Melek Literasi

Berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Juli 2023 lalu, 52 persen pemilih pada Pemilu 2024 merupakan pemilih muda. Pemilih berusia 17-30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa, dan pemilih berusia 31-40 tahun sebanyak 20,7 persen atau sekitar 42,4 juta jiwa. Dari data tersebut, pemilih muda banyak berasal dari kalangan mahasiswa.

Sudah pasti Perguruan Tinggi seperti Udinus memiliki andil besar dalam memberikan literasi digital dan media. Khususnya dalam menangkal berbagai berita hoax yang bertebaran di masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Udinus yaitu melalui mahasiswa Program Sarjana Ilmu Komunikasi sebagai agen perubahan yang memberikan pemahaman terharap literasi Digital dan Media kepada masyarakat.

“Sebagai akademisi, melalui mata kuliah komunikasi digital, kami membekali mahasiswa dengan skill membuat dan merumuskan strategi konten untuk layanan publik. Dari sini mereka akan aware terhadap strategi yang dijalankan oleh pasangan calon sejauh ini. Harapannya para pemilih pemula ini, bisa lebih bijak dalam memilih di pemilu nanti,” tegas Swita sapaan akrabnya.

Ungkapnya, mahasiswa di Udinus sejak dini telah diajarkan mengenai Fact-Checking Journalism. Dengan cara tersebut mereka dapat terlibat untuk mengurangi penyebaran berita hoax. Bahkan saat ini sudah menjadi gerakan global dan diterapkan oleh berbagai media mainstream. Sebagai agen perubahan, mahasiswa dapat berperan aktif dengan terlibat dalam organisasi-organisasi yang berkecimpung dalam menangani berita-berita hoax.

Fact-Checking Journalism menjadi cara menyetop dan menghilangkan penyebaran hoax. Maka kami berharap mahasiswa dari berbagai wilayah pun dapat ikut berperan dan memiliki andil besar untuk menyukseskan pemilu 2024 mendatang,” harap Swita. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)