Merry Sonia Subiantoro – Mahasiswi Program Sarjana Teknik Biomedis Udinus
Sebaik-baiknya penelitian, adalah penelitian yang datang dari sebuah kebutuhan dan dapat bermanfaat untuk orang lain. Itulah prinsip yang dianut oleh mahasiswi Program Sarjana Teknik Biomedis Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Merry Sonia Subiantoro.
Bermula dari ketertarikannya mempelajari teknologi kesehatan, kesukaannya dalam bidang penelitian, dan keinginan membantu sesama, terutama teman-teman disabilitas. Mahasiswi angkatan 2020 itu akhirnya berhasil menciptakan inovasi alat prostetik bernama Silicone Partial Foot Prosthetic (SPFP).
Butuh waktu kurang lebih 3 bulan untuk menciptakan karya tersebut. Tentunya 3 bulan itu terdapat serangkaian proses dari tahap brainstorming, hingga siap digunakan oleh teman disabilitas tersebut. Selama rentang waktu tersebut, perempuan yang akrab disapa ‘Merry’ itu secara sungguh-sungguh mengerjakan project tersebut bersama 1 temannya yang lain.
“SPFP ini memang ditujukan untuk membantu teman-teman difabel yang mengalami kelainan kongenital maupun amputasi karena kecelakaan. Ini merupakan kondisi dimana penyandang disabilitas memiliki telapak kaki sebagian atau tidak utuh. Oleh karena itu, saya dan teman tergerak untuk membantu teman disabilitas itu,” ungkapnya.
Produk yang telah dibuatnya itu kemudian diserahkan ke pengguna yang memang sudah bekerja sama dengan mereka. Selain itu, ia menuturkan produk SPFP tersebut juga diserahkan ke prodi untuk arsip sekaligus sampel apabila ada penelitian lanjutan.
“Semoga SPFP ini dapat diterima dengan baik oleh teman-teman disabilitas dan sesuai tujuannya, dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka,” harapnya.
Aktif Berorganisasi
Selain menyukai penelitian, mahasiswi kelahiran 2001 itu juga senang mengikuti kegiatan kemahasiswaan. Dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Biomedis (HMTB), ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Selain itu, Merry juga tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Dinus Innovation Design Community (DID.co)
Menurutnya, dunia perkuliahan itu tempat yang kaya akan pembelajaran. Baik dari segi akademik, maupun non-akademik. Baik dari segi softskill, maupun hardskill. Merupakan pilihan yang tepat apabila mahasiswa memanfaatkan peluang yang ada dengan baik.
“Jadi nggak cuma mendapat pelajaran dari perkuliahan formal di kelas sehari-hari, tetapi juga menggali lebih banyak lagi pengalaman dan potensi diri di organisasi kemahasiswaan,” tambahnya.
Perempuan yang hobi yoga itu berpesan kepada seluruh teman-teman Udinus untuk terus menggali potensi diri sedalam mungkin. Mengenal diri sendiri adalah hal yang sangat penting. Penting juga untuk mengetahui apa yang sekiranya disukai dan mampu dikuasai.
“Sebagai mahasiswa, tidak apa-apa jika tidak bisa menguasai semua subjek perkuliahan. Pesan saya, cukup fokus dengan apa yang disukai dan dikuasai, lalu pelajari lebih dalam lagi. Terutama untuk teman-teman FT yang masih di semester awal, gali ilmu dan potensi diri sedalam mungkin untuk mempersiapkan tugas akhir nantinya,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)