Dugderan tahun ini, tak hanya memberikan hiburan kepada masyarakat, namun terdapat inovasi yang mampu memberikan edukasi bagi masyarakat. Inovasi itu disuguhkan oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dengan karyanya Becak Listrik Kampus Udinus (Becik-KU).
Becak yang ditenagai oleh mesin bertenaga listrik itu memiliki kapasitas baterai 72 volt. Baterai tersebut juga dapat diisi melalui panel surya yang terdapat di atap Becik-KU. Terdapat tiga roda yang disematkan pada becak tersebut, di mana satu roda berada di area belakang dan dua roda berada di area depan.
Dosen sekaligus tim perancang becak listrik Udinus, Arga Dwi Pambudi, M.T menambahkan, baterai becak listrik ini memiliki daya tahan cukup lama dengan jarak tempuh maksimal 70 kilometer. Adapun jangka waktu pengisian baterai membutuhkan waktu 5 jam dan mampu mengangkut empat penumpang. Kendaraan ciptaan dari Fakultas Teknik (FT) tersebut dapat berjalan secara autonomous atau berjalan tanpa pengemudi.
“Di Dugderan ini, belum bisa memberikan yang autonomous, karena di sini terlalu crowded. Banyak warga lalu lalang ditakutkan ada insiden yang tidak diinginkan,” ujar dosen yang akrab disapa Arga.
Arga menambahkan, untuk kecepatan Becik-KU di desain maksimal 20 km/jam. Sementara untuk area Dugderan kali ini, diatur 10 km/jam karena sangat ramai. Ungkap Arga, Becik-KU dibuat oleh enam mahasiswa dan empat dosen selama sekitar enam bulan. Arga menjelaskan hampir keseluruhan merupakan buatan Udinus termasuk desain hingga kontrol otomatisnya.
“Hampir keseluruhan ini teman-teman Udinus. Kita kembangkan termasuk body dan lain-lain juga, kontrolnya autonomous,” ujarnya.

HIBURAN BARU: Salah satu keluarga pengunjunga Dugderan Kota Semarang saat mencoba inovasi milik Udinus, Becik-KU.
Nuansa Baru
Kegiatan Dugderan yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya di Semarang, merupakan suatu upacara yang dilaksanakan tiap menjelang datangnya bulan Ramadhan. Upacara ini merupakan cerminan dari perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab. Pada tahun 2024, Dugderan berlangsung pada 28 Februari 2024 kemarin.
Ketua Kuliner Kauman Johar, Choirul Ikhsan mendukung kehadiran becak listrik Udinus sebagai wahana permainan yang bisa digunakan masyarakat umum. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dugderan ini kan rutinitas di Kota Semarang sebagai awal Ramadhan supaya memberikan rasa kegembiraan masyarakat. Istilahnya itu biar bisa berjalan tumakninah dan baik.
“Nah, hadirnya becak listrik ini paling tidak memberikan ilmu bahwa kreasi Udinus bisa dimanfaatkan masyarakat sekaligus hiburan.” paparnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)