Trend kesehatan sangat dominan di era sekarang. Sudah semakin banyak masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kesehatan, apalagi ketika mengkonsumsi sesuatu. Keadaan ini akhirnya mendorong Magumi Avrora Iftita, berinovasi dengan membuat bahan makanan yang bernilai kesehatan tinggi dan tercetuslah ide ‘Bandeng Asap Cair’. Ide mahasiswi Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) itu ia tuangkan dalam kegiatan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) bersama dengan rekan-rekan setimnya, hingga proposalnya berhasil lolos dan didanai.

Mahasiswi yang akrab disapa ‘Magumi’ itu menuturkan bahwa produk Bandeng Asap Cair memiliki beberapa keunggulan dibandingkan olahan bandeng lainnya. Produk ini merupakan produk revolusioner yang menghadirkan rasa autentik bandeng asap. Bahkan, dalam pengasapannya tidak lagi menggunakan metode pengasapan tradisional.

“Metode yang kami gunakan dalam proses pengasapan adalah pengasapan modern tanpa asap. Menggunakan larutan asap cair yang mana metode ini lebih ramah lingkungan dan menghasilkan produk yang lebih sehat. Ini menjadi bentuk komitmen kami untuk membuat produk yang sehat untuk dikonsumsi dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dalam produk tersebut menggunakan bahan bandeng premium cabut duri sehingga lebih praktis dimakan. Produk ini bahkan bisa awet hingga 3 bulan.

Aktif di Berbagai Kompetisi

Perempuan kelahiran Magelang itu berkomitmen untuk memanfaatkan segala kesempatan dan peluang yang ada di dunia perkuliahan dengan baik. Sebelum mengikuti P2MW, mahasiswi Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Udinus itu juga pernah mengikuti kegiatan Wirausaha Merdeka (WMK). Ia bahkan berhasil lolos pendanaan investor, dengan produk yang sama.

“Setelah lolos pendanaan investor, para dosen sangat bangga dan menilai bahwa produk saya sangatlah inovatif. Karena itu saya direkomendasikan untuk mengajukan produk Bandeng Asap Cair ke ajang P2MW.,” ujarnya.

Tidak hanya WMK, perempuan yang lahir pada tahun 2002 itu pernah mengikuti pitching kategori FnB pada entrepreneur hub oleh Kemenkop. Pada kesempatan itu, ia berhasil meraih juara 1. Magumi juga pernah menyabet juara 1 Jingle Kesehatan Tingkat Nasional pada Lomba Nasional Global Publik Health and Climate, serta Juara 3 Lomba video pendek kelompok tingkat nasional pada lomba yang sama.

Magumi mengaku awalnya memang disarankan oleh dosen untuk mengikuti lomba-lomba. Namun, lama-lama ia merasa senang mengikuti perlombaan-perlombaan tersebut. Apalagi, di Udinus juga memfasilitasi beasiswa untuk mahasiswa berprestasi yang memenangkan kompetisi.

Meski saat ini sering mengikuti berbagai perlombaan, Magumi awalnya harus mendapat dukungan dari dosen. Setelah mengantongi banyak pengalaman, saat ini ia sudah lebih percaya diri ketika mengikuti perlombaan. Selain itu, Udinus juga memfasilitasi beasiswa untuk mahasiswa berprestasi yang memenangkan kompetisi.

“Ketika tau soal beasiswa berprestasi, saya lebih semangat untuk ikut berbagai ajang. Karena memang segampang itu mendapat beasiswa di Udinus. Bahkan saya sudah pernah dapat beasiswa 100% selama 1 semester setelah meraih prestasi di ajang nasional,” aku ketua tim P2MW tim Bandeng Asap Cair itu.

Tidak hanya berprogress sendiri, Magumi bahkan mengajak adik-adik tingkatnya untuk berkolaborasi. Perempuan yang hobi menikmati alam itu mengingatkan teman-teman mahasiswa untuk tidak takut mencoba dan selalu berusaha.

“Intinya apapun latar belakang pendidikanmu, asalkan kamu ingin mencoba dan berusaha, jangan takut berwirausaha. Saya ingin memacu semangat mahasiswa lain untuk ikut berprestasi di luar perkuliahan,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok/Pribadi)