Menulis pada era saat ini menjadi salah satu bidang keterampilan yang sangat potensial apabila mampu diasah dengan baik. Untuk mengembangkan potensi itu, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar Kuliah Umum Creative Writing.

Kegiatan dengan topik ‘Menulis Kreatif Jadi Cuan’ itu berlangsung Auditorium H.7 Udinus Semarang pada, Selasa (11/05/2024) kemarin. Kuliah umum tersebut diikuti oleh ratusan peserta. Khususnya oleh mahasiswa Program Sarjana Ilmu Komunikasi Udinus semester 2 yang menempuh mata kuliah creative writing. Menghadirkan 2 narasumber ahli di bidangnya, yakni para novelis merupakan upaya yang tepat.

Kegiatan dibuka oleh sambutan dari Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Dr. Ahmad Zainul Fanani, Ssi., M.Kom. Dalam sambutannya, beliau merespon baik kegiatan tersebut. Menurutnya, meski baru semester awal, penting untuk tetap diajarkan ilmu-ilmu yang memberikan manfaat. Dalam hal ini, penulisan yang baik dapat dijadikan produk komersial yang akhirnya akan memperoleh keuntungan.

“Luar biasa menghadirkan narasumber yang bagus-bagus, penulis novel terkenal. Semoga mahasiswa semakin terampil menulis. Sebagai seorang mahasiswa akan banyak berkutat dengan bidang menulis. Misalnya menulis proposal hingga karya ilmiah. Harapannya acara ini bisa membawa manfaat bagi kita semua. Mahasiswa diharapkan juga dapat memahami tulisan yang bagaimana sih yang bisa jadi cuan,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan utama yakni kuliah umum yang dikemas menjadi talkshow. Dihadiri oleh penulis novel ‘The Sky of Human’ yaitu Handi Namire dan penulis novel ‘Marrage with Benefit’ yaitu Astrida Hara. Kegiatan dipandu oleh salah satu dosen Ilmu Komunikasi Udinus, Naiza Rosalia, M.Si.

Strategi Menjadi Penulis Sukses

Sebagai pemateri pertama, Handi Namire yang kini novel tersebut diadopsi menjadi serial drama salah satu platform streaming itu, menyebutkan bahwa menulis itu tidak harus diawali dengan menulis novel. Kuncinya ada di ide, dan itu bisa didapat dari banyak cara. Cara yang paling dekat dengan kita adalah berdasarkan pengalaman atau keresahan pribadi.

“Jika hidup kita dirasa terlalu datar, bisa juga berdasar pengalaman orang lain atau kisah-kisah di sekitar kita. Selain itu, bisa juga dari menonton film atau membaca buku, berandai-andai dan berkhayal, brainstorming, mimpi, ataupun mengambil inspirasi dari peristiwa bersejarah,” jelasnya.

Handi Namire saat memberikan pemaparan di Udinus

PEMAPARAN NARASUMBER: Handi Namire saat memberikan pemaparan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi Udinus di Aula Auditorium gedung H lantai 7 Udinus.

Untuk sebuah karya tulis dapat diakui, maka penulis harus berani mengirim naskah ke penerbit. Hanya saja persaingannya lebih tinggi dan ketat. Cara lain yang bisa dimanfaatkan mahasiswa sebagai pemula yaitu mempublikasikan tulisan lewat media sosial. Memanfaatkan berbagai platform untuk membranding diri sebagai penulis.

“Banyak sekali platform publikasi karya tulis yang bisa dimanfaatkan mahasiswa. Misalnya wattpad, KBM, dan GWP. Menulis di platform dapat digunakan untuk membangun base pembaca. Cara lainnya yaitu dengan mengikuti kompetisi menulis. Ini merupakan cara cepat untuk menjajal kemampuan diri dan meningkatkan kepercayaan diri penulis,” imbuh Handi.

Peluang Menulis Kreatif

Selanjutnya, materi disampaikan oleh novelis yang akrab disapa Astrid secara hybrid dengan platform zoom meeting. Ia lebih menyoroti bagaimana menulis kreatif dapat menjadi peluang. Peluang-peluang yang terbuka di antaranya adalah bertemu banyak orang dan memperluas jaringan.

“Peluang yang terbuka seperti bertemu komunitas penulis, komunitas pembaca dan penggerak literasi, hingga orang-orang di balik layar penerbitan. Mulai mengenal dan belajar dari para penulis sosial, hingga mencetak dan mendistribusikan buku serentak ke seluruh dunia. Mahasiswa harus berani memulai dan percaya diri,” terangnya yang saat ini sedang berada di Los Angeles, Amerika Serikat.

Astrid juga memberikan informasi seputar tipe-tipe penerbit di Amerika Serikat seperti tradisional, independent, vanity, hingga self publish platform. Kuliah Umum Creative Writing dilanjutkan dengan sesi diskusi. Peserta tampak antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Udinus dapat mengembangkan keterampilan menulis mereka dan memanfaatkan penulisan kreatif sebagai sumber penghasilan. (Humas Udinus/Ika. Foto: Humas Udinus)