Ketua Program Sarjana Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri, Erika Devi Udayanti terus berkontribusi dalam pembentukan generasi penerus yang cerdas, kreatif, dan inovatif. Antusiasme itulah yang motivasi dirinya untuk berkarier sebagai seorang dosen.
Wanita yang akrab disapa Erika itu justru tidak langsung memulai karier sebagai dosen. sebagai pekerjaan pertamanya, ia sempat bergabung dengan salah satu perbankan di Kota Semarang.
“Sebelumnya memang tidak pernah terpikirkan untuk menjadi dosen saat lulus kuliah. Baru setahun berselang setelah saya bekerja di bank, saya kembali bergabung dengan Udinus untuk studi lanjut dan menjadi dosen,” ujarnya.
Perjalanan mengajar Erika dimulai dari tahun 2012 yang saat itu sebagai dosen Program Sarjana Teknik Informatika Udinus. Karena latar pendidikan nya saat di pasca sarjana berfokus di computer science.
“Namun saya lebih terampil di sistem informasi dan memutuskan untuk mengabdi dan menghasilkan karya inovasi di jurusan tersebut,” jelas wanita kelahiran 1987 itu.
Selama menjadi dosen, ia juga dipercaya menjadi koordinator kemahasiswaan di Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus sampai tahun 2020. Amanah itu ia emban dengan baik dan sukses membawa mahasiswanya meraih berbagai prestasi hingga di kancah internasional.
“Saya juga diberi kesempatan menjadi Reviewer Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ristekdikti. Serta menjadi Pendamping Wirausaha Mahasiswa Indonesia (PWMI),” imbuhnya.
“Selesai tugas saya di kemahasiswaan, kemudian berpindah ke unit keprodian untuk mengelola Bidang Kajian Data Analis dan berlanjut di tahun 2021 menjadi tim Gugus Kendali Mutu (GKM) Program Pasca Sarjana. Kemudian, pada September 2022 diberikan amanah baru menjadi Ketua Program Studi Sistem Informasi PSDKU Kediri,” lanjutnya.
Berbagai Prestasi di Era Kepemimpinan Erika sebagai Kaprodi
Berbagai upaya Erika lakukan untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas layanan di Program Sarjana Sistem Informasi Udinus Kediri menuju akreditasi unggul. Sejak tahun 2022 hingga 2024 prodi Sistem Informasi Kediri terus mengikuti berbagai kompetisi baik prodi maupun mahasiswa.
“Beberapa prestasi terbaru kami, saat P2MW terdapat 4 tim mahasiswa yang lolos seleksi pendanaan dengan total dana hampir 60 juta rupiah. Kemudian kami juga lolos seleksi dalam program Praktisi Mengajar Kemendikbud Ristek Dikti selama 2 tahun berturut-turut.,” terangnya.
Lebih lanjut, lewat program Praktisi Mengajar, jurusannya mendapat dana penyelenggaraan kelas kolaborasi lebih dari 100 juta rupiah. Dengan sukses menyelenggarakan kelas kolaborasi bersama 12 praktisi industri dari beberapa perusahaan.
Erika juga menjelaskan, beragam program MBKM juga diikuti seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Kampus Mengajar, hingga Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO). Kerja sama juga terus ia upayakan untuk meningkatkan produktivitas di bidang akademik, riset, hingga pengabdian masyarakat.
Beberapa riset dan penelitian juga telah dilakukannya, seperti ‘Pengembangan Perangkat Lunak eTubero sebagai Upaya Penegakan Diagnosis Medis Tuberkulosis Resisten Obat’, Sistem Monitoring Covid19 untuk Prediksi Reaksi Publik menggunakan Sentimen Analisis Twitter’, dan ‘Pendekatan Deep Learning Pada Sistem Monitoring Covid19 Berbasis Thermography’.
“Salah satu karya startup ‘Culture Academy’ yang saya banggakan dikembangkan bersama Hendriansyah, salah satu mahasiswa Sistem Informasi Udinus. Untuk mahasiswa kediri, ada startup Kazeem yang difokuskan untuk membantu pondok pesantren naik level dengan mengusung bisnis berbasis Software as a Service (Saas),” ungkapnya dengan bangga.
Baginya, menjadi dosen memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan beragam individu. Saling belajar mengembangkan wawasan mahasiswa, dan tumbuh bersama dalam komunitas akademik yang dinamis.