Labib Buktikan Penerima Beasiswa Punya Kesempatan yang Sama untuk Berprestasi dan Aktif di Kegiatan Kemahasiswaan

[Sassy_Social_Share]

Labib Buktikan Penerima Beasiswa Punya Kesempatan yang Sama untuk Berprestasi dan Aktif di Kegiatan Kemahasiswaan

[Sassy_Social_Share]

Muhammad Labib Zaenal Arofi, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) penerima beasiswa KIP-K buktikan bahwa ia tetap dapat mengejar berbagai prestasi seperti mahasiswa lain tanpa batasan apapun. Komitmen itulah yang membuatnya aktif di kegiatan kemahasiswaan yang didukung oleh pihak kampus yaitu Komunitas Kamadiksi.

Kamadiksi merupakan perkumpulan mahasiswa yang mendapat bantuan beasiswa KIP-K. Tahun ini, bersama dengan komunitas tersebut, pria yang akrab disapa ‘Labib’ itu mengikuti Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO) dan berhasil lolos pendanaan.

Disamping itu, mahasiswa Program Sarjana Teknik Informatika Udinus angkatan 2023 tersebut juga meraih berbagai prestasi. Terbaru, ia meraih penghargaan Presenter Terbaik 2 di Seminar Nasional Kemahasiswaan dan Call of Paper #2 yang digelar salah satu universitas di Magelang. 

“Pada Call of Paper, pemakalah mengirim artikel dengan tema Pemberdayaan Masyarakat, saya bersama tim PPKO Kamadiksi mengambil topik Desa Maritim. Pemilihan topik ini sesuai dengan kegiatan PPK Ormawa yang kami lakukan yang berlokasi di Desa Sendang Sikucing, yaitu dalam melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai desa maritim yang unggul,” jelasnya.

Dari jurnal pengabdian masyarakat yang disusun untuk memenuhi luaran program, dengan dukungan dari Kemahasiswaan Udinus, ia mengikuti Seminar Nasional Kemahasiswaan dan Call of Paper #2. Mahasiswa kelahiran Kendal tahun 2005 itu mengaku mendapat informasi berbagai perlombaan dari Biro Kemahasiswaan.

“Prestasi ini diraih karena dukungan dan semangat dari teman-teman mahasiswa yang lain. Sampai pada submit artikel, saya melakukan presentasi sebagai pemakalah. Alhamdulillah berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman dan juga dari kemahasiswaan Udinus dapat menjadi presenter terbaik 2 di ajang tersebut,” jelasnya.

Peningkatan soft skill

Selama aktif di kegiatan kemahasiswaan, Labib menuturkan ada banyak softskill yang tidak bisa didapatkan dari perkuliahan formal. Pengalaman terjun langsung ke masyarakat mempertemukannya dengan berbagai realitas dan masalah yang membutuhkan penyelesaian cepat dan tepat.

“Kemampuan dalam melakukan problem solving itulah yang akan membantu mengatasi masalah. Tapi harus sesuai kapasitas diri, jangan mengatasi masalah tersebut sampai di luar kemampuan diri,” ujarnya.

Menurutnya, atmosfer yang tercipta dari civitas academica Udinus sangat mendukung pada setiap program kemahasiswaan. Ini dapat semakin membuatnya bersemangat untuk aktif berprestasi.

“Udinus sangat mendukung setiap program kemahasiswaan. Saya senang dengan bentuk dukungan ini karena menjadi privilege dan semangat bagi saya untuk melakukan studi ataupun kegiatan yang dapat mengembangkan potensi yang saya miliki,” ujarnya.

Ke depannya, ia berharap dapat selalu memberikan lebih banyak prestasi kepada universitas. Ia juga mengingatkan mahasiswa, terutama penerima beasiswa untuk selalu semangat berkontribusi positif kepada universitas.

“Semoga dengan semangat ini, kami dapat membuktikan bahwa meskipun kami mahasiswa KIP-K, tetap dapat mengejar dan memberikan prestasi-prestasi seperti mahasiswa pada umumnya,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)