Mahasiswa Program Sarjana Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) digitalisasikan pengelolaan bank sampah di Kelurahan Tugurejo. Solusi itu dilakukan melalui pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Tugurejo atau yang disebut ‘Sipsatu’.
Sistem tersebut merupakan luaran dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) yang dilaksanakan oleh 15 mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HM Sisfo) Udinus. PPKO sendiri merupakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh organisasi mahasiswa. Topik yang diangkat HM Sisfo ini berjudul ‘Digitalisasi Dan Optimalisasi Bank Sampah Melalui Penyelarasan Rantai Pasok Pengelolaan Sampah Berbasis Waste Management Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat’
Kelurahan Tugurejo dipilih sebagai obyek pengabdian, karena pengelolaan sampah di wilayah itu sudah terorganisr melalui Bank Sampah yang ada, namun dari sisi administrasi masih kurang optimal. Ketua Tim PPKO HM Sisfo Udinus, Septyana Retno Kinanty, menerangkan bahwa kelurahan yang terletak di dekat Pesisir Kota Semarang itu memang memiliki 2 bank sampah, akan tetapi proses administrasi yang dilakukan masih manual. Bank sampah Mawar Merah dan Alamanda itu baru mencakup 3 dari 5 RW yang ada, dengan total 280 nasabah.
“Dari hasil survei yang sudah kami lakukan, ditemukan bahwa tidak adanya pemanfaatan teknologi informasi, membuat layanan lambat, data tidak akurat, dan pengelolaan keuangan kurang transparan, bahkan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat sekitar,” terangnya.
Permasalahan lain muncul terkait Supply Chain atau rantai pasok pengelolaan sampah dari sisi integrasi informasi, yang mengakibatkan terhambatnya distribusi sampah dari bank sampah ke pihak ketiga (pengepul).
“Kami juga mengembangkan sebuah mesin pencacah plastik yang harapannya bisa membantu meningkatkan nilai jual sampah plastik. Warga setempat juga diberikan sosialisasi terkait pentingnya memilah dan memanfaatkan sampah, hingga pada akhirnya terbentuk 1 (satu) lagi bank sampah baru di Tugurejo,” ungkap Septyana mahasiswa angkatan 2022 itu.
Dosen pendamping PPKO HM Sisfo Udinus, Asih Rohmani, M.Kom., menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan mahasiswa ini antara lain untuk melatih mahasiswa dari sisi softskill dan menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku kuliah untuk membantu masyarakat secara riil. Luaran yang diharapkan adalah kebermanfaatan produk-produk yang dihasilkan,seperti SIPSATU dan mesin pencacah untuk memaksimalkan pengelolaan sampah menjadi lebih efektif.
“Kami akan mengajukan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk Sipsatu dan mesin pencacah plastik. Monitoring sistem informasi juga akan terus dilakukan dan harapannya bisa berkembang ke kelurahan atau desa sekitar,” tutupnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Dok. PPKO HM Sisfo)