Dr. De Rosal, Ignatius Moses Setiadi, M.Kom., seorang dosen dari Program Sarjana Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), kembali mencatat prestasi gemilang di dunia akademik. Kali ini ia berhasil masuk dalam daftar Top 2% peneliti terbaik dunia, sebuah pencapaian di bidang penelitian yang membawanya menjadi dosen teknologi informasi berpengaruh di dunia.
Sebagai informasi capaian tersebut merupakan pemeringkatan ilmuwan dunia “World’s Top 2% Scientist 2024” versi Stanford University dan Elsevier.
Capaian Dr. De Rosal di bidang penelitian sudah sering diraihnya sejak tahun 2022 silam dan mampu dipertahankan hingga kini. Capaian itu berkat konsistensinya dalam menulis dan menerbitkan paper ilmiah yang terindeks di Scopus, salah satu basis data akademik terbesar di dunia.
Bidang penelitian yang menjadi fokusnya antara lain Steganografi, Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), dan Pemrosesan Citra (Image Processing). Studi tentang Quantum juga sedang ia pelajari karena menurutnya memiliki potensi besar di masa depan.
“Dalam setiap penelitian, saya mencoba mengeksplorasi berbagai topik yang memberi dampak luas di bidang teknologi informasi. Khususnya di bidang Artificial Intelligence, Image Processing, dan Quantum yang memiliki potensi besar,” ungkapnya saat diwawancarai.
Dr. De Rosal juga mengungkapkan bahwa prestasi ini tidak diraihnya dengan mudah. Perjalanan menuju Top 2% peneliti terbaik dunia memerlukan kerja keras, dedikasi, dan keinginan untuk terus belajar.
“Karena setiap penelitian memerlukan proses panjang, dari pengembangan ide, pengumpulan data, hingga publikasi. Bagi saya, setiap langkah dalam proses tersebut adalah bagian dari pembelajaran yang berharga,” tuturnya.
Capaian Dr. De Rosal tidak hanya mengangkat nama Udinus, tetapi juga membawa dampak positif bagi dunia pendidikan dan penelitian di dunia. Dengan semakin banyaknya akademisi Indonesia yang masuk dalam daftar peneliti terbaik dunia, hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia di Indonesia mampu berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan global.
Selain itu, kontribusi Dr. De Rosal dalam dunia akademik juga tidak lepas dari dukungan lingkungan akademik di Udinus yang mendorong dosen dan mahasiswa untuk terus berinovasi.
Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., menyatakan kebanggaannya atas prestasi ini. Menurutnya prestasi ini dapat membuka peluang kerja sama dengan universitas dan lembaga riset internasional, serta mendorong terciptanya inovasi-inovasi baru di dunia akademik.
“Ini juga menunjukkan bahwa para akademisi kami memiliki kualitas yang mampu bersaing di kancah internasional. Kami berharap, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi dosen dan mahasiswa lainnya untuk terus menghasilkan penelitian berkualitas,” ujar Prof. Edi. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)