Bekali Tentang Ilmu Pertolongan Pertama, 600 Mahasiswa Udinus Ikuti Pelatihan Bantuan Hidup Dasar dari Kemenkes RI

[Sassy_Social_Share]

Bekali Tentang Ilmu Pertolongan Pertama, 600 Mahasiswa Udinus Ikuti Pelatihan Bantuan Hidup Dasar dari Kemenkes RI

[Sassy_Social_Share]

Sebanyak 600 mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mendapat pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang diselenggarakan oleh Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI). Pelatihan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan pertolongan pertama saat menghadapi situasi darurat.

Situasi itu seperti pingsan, henti napas, hingga henti jantung. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada 11 dan 12 Oktober 2024, di Gedung E lantai tiga Udinus. Pelatihan ini tidak hanya memberikan materi secara teori, tetapi juga diiringi dengan praktik menggunakan alat peraga. Para mahasiswa diajarkan langkah-langkah dasar yang penting dalam memberikan pertolongan pertama.

Salah satu materi yang disampaikan adalah bagaimana cara mengecek kondisi korban dan memberikan bantuan sesuai dengan keadaan yang dihadapi, termasuk ketika korban mengalami henti napas atau henti jantung.

Elia Rahayu Andryawati, perwakilan dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI, menjelaskan bahwa pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama mahasiswa, dalam menangani kasus darurat. Kementerian Kesehatan berupaya melakukan pelatihan ini untuk masyarakat umum dan mahasiswa.

“Tujuannya agar mereka bisa memberikan pertolongan pertama saat terjadi keadaan darurat seperti pingsan, henti napas, atau henti jantung,” kata Elia.

Dalam penjelasannya, Elia menambahkan bahwa langkah pertama dalam memberikan pertolongan adalah memastikan kondisi korban terlebih dahulu. Jika korban tidak memiliki nadi atau napas, segera panggil fasilitas kesehatan terdekat.

“Jika setelah melakukan prosedur yang ada masih tidak ada respons, kita bisa mulai dengan memeriksa jalan napas dan melakukan pijatan jantung jika diperlukan, sembari menunggu tim medis datang,” ujar Elia lebih lanjut.

Ilmu Penting Bagi Masyarakat

Di sisi lain, Dekan Fakultas Kesehatan Udinus, Enny Rachmani, SKM, M.Kom, Ph.D, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting, mengingat minimnya pengetahuan masyarakat terkait cara menyelamatkan nyawa dalam situasi kritis. Selain itu, ‘golden time’ pada saat terjadi kasus seperti itu dapat dimanfaatkan untuk menyelamatkan nyawa. Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa Fakultas Kesehatan Udinus diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mampu memberikan bantuan hidup dasar saat dibutuhkan. Pengetahuan ini tidak hanya berguna bagi para mahasiswa yang berprofesi di bidang kesehatan, tetapi juga bagi masyarakat umum dalam menangani kasus darurat secara cepat dan tepat.

“Pelatihan ini diharapkan bisa memberikan bekal kepada mahasiswa agar mereka bisa membantu dalam situasi darurat. Ilmu yang didapatkan tentu sangat berguna, kami berharap para mahasiswa bisa menerapkannya di lingkungan sekitar. Baik di keluarga maupun di masyarakat,” ujar Enny. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)