Tim Dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil mengembangkan inovasi berupa sistem monitoring berbasis web yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Sistem itu guna membantu Kelompok Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP-SPAMS) Tirta Jatisari, untuk meningkatkan transparansi dan akurasi dalam pemantauan penggunaan air bersih.
KP-SPAMS Tirta Jatisari berada di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Semarang. Sebelumnya tim pengabdian masyarakat Udinus yang diketuai, Arga Dwi Pambudi, M.T., telah melakukan survey dan berdiskusi dengan KP-SPAMS Tirta Jatisari. Arga tak bekerja secara sendiri ia dibantu oleh dua dosen lainnya yakni Zaenal Arifin, M.Eng., dan Nur Islahundin, M.T. Ketiganya merupakan dosen di Program Studi S-1 Teknik Elektro.
Dalam penjelasannya, Ketua tim pengabdian FT Udinus, Arga Dwi Pambudi, M.T menjelaskan bahwa pengembangan sistem ini bertujuan mengatasi berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi KP-SPAMS. Ungkapnya, KP-SPAMS Tirta Jatisari menghadapi tantangan dalam memantau penggunaan air, terutama karena teknologi yang digunakan masih konvensional.
“Masalah itu sering kali menyebabkan keterlambatan dalam proses penagihan dan kurangnya transparansi bagi konsumen,” ujarnya.
Arga menambahkan bahwa melalui penerapan teknologi IoT yang kini dikembangkan oleh timnya, konsumen kini dapat memantau penggunaan air secara real-time, sehingga memungkinkan pengelolaan air yang lebih efisien. Menurutnya melalui sistem ini, konsumen tidak hanya bisa melihat penggunaan air secara langsung, tetapi juga mendapatkan informasi tagihan dengan lebih cepat dan transparan.
Inovasi ini dilandasi oleh kebutuhan KP-SPAMS Tirta Jatisari sebagai penyedia air bersih untuk meningkatkan efisiensi operasional. Sebelumnya, proses pemantauan dan penagihan dilakukan secara manual, yang menyebabkan keterlambatan dan kurangnya kejelasan bagi konsumen.
“Salah satu kendala utama adalah tidak adanya integrasi teknologi digital dalam sistem pengelolaan air bersih. Dengan adanya sistem baru ini, semua data konsumsi air tercatat otomatis,” kata Arga.
Untuk menjalankan sistem ini, tim Udinus mengembangkan perangkat keras dan lunak secara terpadu. Hal ini disampaikan oleh salah satu anggota tim pengabdian masyarakat, Zaenal Arifin, M.Eng.
Ia menjelaskan bahwa pencatatan dan pemantauan konsumsi air dilakukan secara otomatis menggunakan alat bernama ESP32-CAM, yang terhubung melalui jaringan Wi-Fi. Ia pun berharap sistem ini bisa diterapkan lebih luas, tidak hanya di Tirta Jatisari tetapi juga di berbagai wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa.
“Program pengabdian ini telah diujicobakan di beberapa rumah percontohan dan hasilnya sangat memuaskan,” tambahnya, menekankan keberhasilan uji coba teknologi tersebut. (Humas Udinus/Alex. Foto: Dok. FT)