Program Sarjana Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pelaporan dan pemeriksaan keuangan organisasi sektor publik. Hal ini diwujudkan dengan diselenggarakannya Kuliah Umum pada Rabu, 23 Oktober 2024. 

Kuliah umum yang mengusung tema ‘Pelaporan dan Pemeriksaan Keuangan Organisasi Sektor Publik’ berlangsung secara hybrid di Gedung I.6 Udinus dan Zoom Meeting. Menghadirkan narasumber ahli dari Kepala Subauditoriat Jateng II BPK RI, Argo Waskito, S.E., MAAC, Ak., CA., CSFA., CertDA, ACPA. 

Pada kesempatan tersebut,  Argo Waskito memberikan pemahaman tentang alur pelaporan dan pemeriksaan keuangan sektor publik. Dalam penyampaiannya, ia menyebutkan bahwa laporan keuangan harus menyajikan informasi yang bermanfaat. Untuk mengambil keputusan dan mencerminkan sumber daya yang dibutuhkan.

Ada 7 laporan keuangan yang diperiksa dalam sektor publik. Diantaranya laporan realisasi anggaran, laporan perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.

“Tujuannya, memberikan keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pelaporan dan pemeriksaan keuangan sektor publik sangat disiplin waktu. Seluruh laporan harus disampaikan sesuai tenggat waktu.

“BPK punya kewajiban mengecek laporan hasil, lalu disampaikan ke DPRD dan pemerintah daerah. Paling lambat 2 bulan setelah laporan diterima dari Pemda. Inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi BPK,” lanjutnya.

Oleh karena itu, kini sektor keuangan publik sudah mulai melakukan pemanfaatan tools Artificial Intelligence (AI) untuk efisiensi waktu. Pemanfaatan digitalisasi ini selaras dengan yang disampingnya oleh pembicara kedua, yakni Agung Prajanto, SE., M.Si., Ak, CA, CPA, seorang dosen dan praktisi Udinus.

Transformasi Ekosistem Digital Akuntansi

Agung membahas materi seputar ‘Transformasi Cipta Ekosistem Digital’. Akuntansi di masa depan akan berinteraksi dengan teknologi dan mendapat pengaruh kuat dari penggunaan big data. Data akuntansi akan berbasis cloud.

“Oleh karena itu, akuntan juga harus memiliki kompetensi seperti data analysis, information technology development, dan leadership skills,” tegasnya.

Dekan FEB Udinus, Dr. Retno Indah Hernawati, S.E., M.Si., berharap melalui kegiatan ini dapat menambah motivasi mahasiswa untuk semakin belajar akuntansi. Selain itu, juga menambah wawasan mahasiswa.

“Harapannya, mahasiswa bisa semakin bertambah insightnya tentang profesi akuntan di masa depan seperti apa dan memberikan gambaran peluang bekerja di dunia akuntansi. Selain itu, juga memberikan pemahaman kepada mahasiswa sejauh mana seorang akuntan dapat berinovasi, berkreasi, dan beradaptasi dengan teknologi, tapi tetap mematuhi aturan-aturan yang berlaku,” pungkasnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Humas Udinus)