Tim dosen dari Program Sarjana Bahasa Inggris Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mengembangkan Braille untuk International Phonetic Alphabet (IPA) Chart Assistive Learning Media (I-CAN) sebagai media pembelajaran. Penelitian itu dilakukan dari kendala pembelajaran bagi mahasiswa disabilitas netra dalam mata kuliah (matkul) ‘Phonetics and Phonology’.

Penelitian tersebut merupakan kolaborasi antara dosen Program Sarjana Bahasa Inggris dan Program Sarjana Teknik Informatika Udinus. Diketuai oleh Dr. Raden Arief Nugroho, S.S., M.Hum, bersama tiga anggota lainnya yakni Anisa Larassati, S.S., M.Ling., Nina Setyaningsih, S.S., M.Hum., serta Dr. Muljono, S.Si., M.Kom.

Ketua tim sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Dr. Raden Arief menjelaskan bahwa kendala utama yaitu pada matkul ‘Phonetics and Phonology’. Pada matkul tersebut ada materi pengenalan jenis-jenis bunyi bahasa dalam bentuk tabel dan diagram International Phonetic Alphabets (IPA). 

“Jenis bahasa yang muncul bentuknya berbeda dengan alfabet pada umumnya. Mahasiswa disabilitas netra masih susah untuk mengenali jenis bahasanya meski sudah menggunakan alat bantu screen reader,” terangnya. 

Untuk itu penelitian berjudul ‘Pengembangan Ipa Chart Assistive Learning Media (I-Can) Sebagai Media Asistif Pembelajaran International Phonetic Alphabet (Ipa) Untuk Mahasiswa Disabilitas Netra’ tersebut, menghasilkan beberapa luaran. Meliputi kartu braille dengan memanfaatkan NFC untuk simbol IPA dalam bahasa inggris. 

“Untuk mempermudah akses database, kami juga mengembangkan website di laman i-can.dinus.ac.id. Serta menambahkan bahan ajar dengan video, merilis buku ber ISBN hingga Rencana Pembelajaran Semester (RPS) untuk dikembangkan sistem pembelajaran matkul Phonetics and Phonology,” imbuh Dr. Raden Arief.

Salah satu tim pengembang, Anisa Larassati menambahkan bahwa penelitian sudah berjalan selama 6 bulan. Dengan total pendanaan yang didapat mencapai puluhan juta dan sudah dialokasikan untuk berbagai proses pengembangan. 

“Sejauh ini kendala yang kami temui kesulitan pembuatan sistem Braille nya dan masih terus dalam tahap penyempurnaan agar sesuai standar. Harapannya hasil penelitian ini bisa segera digunakan secara berkelanjutan untuk membantu mahasiswa disabilitas netra untuk belajar IPA dalam bahasa inggris,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. FIB Udinus)