Menghadapi tantangan perubahan zaman yang tidak menentu, manusia harus memiliki kemampuan adaptif, hal itulah yang harus dilalui Alumni Program Sarjana Manajemen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Putri Novitasari. Tepatnya pada tahun 2020, ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya saat itu dan banting setir mencoba membangun bisnis makanan yang kini bernama ‘Kudapan Mungil’.
Perempuan yang akrab disapa ‘Nopee’ mengaku faktor utama keputusan tersebut karena Covid-19 yang kala itu semakin ganas. Sebelum mengembangkan bisnisnya sendiri, ia merupakan karyawan di salah satu instansi yang ada di Semarang.
Bisnis tersebut kini sudah berjalan sekitar 3 tahun dengan beragam menu makanan menarik. Seperti dimsum berbagai varian, wonton, gyoza, hingga bakmi ayam.
Alumni kelahiran tahun 1996 itu menuturkan alasan yang memotivasinya untuk mengelola bisnis karena sejalan dengan hobinya mencicipi makanan ringan.
“Bisa dibilang karena suka banget cobain makanan ringan atau jajanan gitu. Awalnya untuk konsumsi sendiri, tapi karena keluarga dan teman bilang rasanya enak, dengan modal nekat jadilah memulai bisnis ini,” tuturnya.
Bisnis milik Nopee kini beroperasi secara online dan juga offline. Kedainya berada di Kalidoro Lor, Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Sementara itu untuk promosi melalui media sosial ia menggunakan akun instagramnya @kudapan.mungil.
“Kalau untuk omset mungkin sekarang dalam satu bulan sampai 2 juta rupiah setiap bulannya. Saat ini kedai saya beroperasi di dekat rumah yang terhitung di desa,” lanjutnya.
Tantangan dalam Mengelola Bisnis
Selama mengelola bisnis, wirausaha kelahiran Kudus itu menyebutkan tantangan yang sering dijumpai justru terkait konsistensi dan kreativitas dari diri sendiri. Menurutnya, hal tersebut lebih berat karena berpengaruh pada eksistensi dan stabilitas sebuah bisnis.
“Kalau misalkan sedikit aja kehilangan semangat, usahanya juga bisa ikut goyang. Nah, hal terpenting yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah konsistensi, fokus, dan pantang menyerah. Jangan pernah capek untuk mencoba karena membangun usaha tidak bisa instan dan pasti ada naik turunnya,” tegasnya.
Selain itu, Nopee menambahkan bahwa tantangan selanjutnya adalah persaingan bisnis. Terlebih lagi bisnis makanan yang banyak sekali pesaing yang produknya mirip antara satu sama lain.
Namun, Alumni Manajemen Udinus angkatan tahun 2017 itu mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat diatasi dengan berkreasi di resep dan varian menu. Beberapa tips untuk memulai suatu bisnis, dapat dimulai dengan apa yang disuka. Sekecil apapun itu, akan sangat menyenangkan jika bisa jadi hal yang menghasilkan.
“Untuk target ke depan, semoga usaha Kudapan Mungil ini semakin berkembang dan bisa punya tempat produksi sendiri .Sehingga bisa membuka lapangan kerja baru untuk orang lain,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)