Program Sarjana Terapan Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bekerja sama dengan Yamaha menyelenggarakan Fazzio Inspiring Talk yang menghadirkan animator Sengklekman, Julian Saputra. Animator tersebut secara langsung berbagi ilmu kepada puluhan siswa SMA/SMK.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di ruang auditorium Gedung H lantai 7 Udinus dan dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus, Dr. Ahmad Zainul Fanani, S.Si., M.Kom. Dalam sambutannya, ia menyebut Inspiring Talk sebagai langkah memberikan ilmu yang mendalam terkait dunia animasi.
“Kami juga memberikan wadah bagi animator muda untuk mendapatkan ilmu-ilmu langsung yang bermanfaat dari para ahli. Program Sarjana Terapan ini juga sudah meraih akreditasi Unggul beberapa waktu lalu, tentu ini menjadi nilai positif,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ketua Program Sarjana Terapan Animasi Udinus, Dr. Khafiizh Hastuti, S.Kom., M.Kom., menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran Julian Saputra sebagai pembicara dalam seminar Inspiring Talk tersebut. Menurutnya, pengalaman Julian sebagai animator di balik Sengklekman memberikan wawasan inspiratif bagi siswa SMA/SMK maupun mahasiswa.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat memotivasi mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkarya di dunia animasi. Kehadiran Julian menunjukkan bahwa karya animasi lokal memiliki potensi besar untuk bersaing dan menjadi ikon di kancah nasional maupun internasional,” ungkap Khafiizh.
Ia juga menambahkan bahwa Program Sarjana Terapan Animasi Udinus terus berupaya melahirkan talenta berbakat di industri animasi. Hal itu diwujudkan melalui program pendidikan berkualitas dan kolaborasi dengan pelaku industri.
“Melalui seminar yang kami adakan ini, kami ingin siswa SMA/SMK dan mahasiswa tidak hanya terinspirasi, tetapi juga termotivasi untuk menciptakan karya yang membawa nama baik Indonesia,” tambahnya.
Berikan Ilmu Animasi
Animator Sengklekman, Julian Saputra, yang menjadi narasumber utama dalam kegiatan Fazzio Inspiring Talk, memberikan banyak ilmu terkait dunia animasi. Julian menjelaskan mengenai Intellectual Property hingga cara agar animasi dapat dikenal serta diingat oleh masyarakat. Menurutnya, membuat karakter dalam animasi harus mampu memiliki keunikan. Hal ini mencakup ciri khas, nama, desain, hingga latar belakang yang menarik.
“Kalau karakter yang kalian buat, saat disiluetkan orang langsung tahu nama dan judul animasinya, maka karakter itu sudah unik sekaligus menarik. Membuat seperti itu tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, membutuhkan riset yang mendalam,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa selain karakter yang unik, bangunan pendukung menjadi poin penting yang harus dirancang. Julian mencontohkan bangunan pendukung seperti yang ada di berbagai anime populer.
“Latar yang sangat ikonik itu, contohnya seperti animasi Spongebob yang berlatar bawah laut atau Naruto yang menampilkan pahatan batu dari sosok di serialnya. Penonton, hanya dengan melihat latar belakang itu saja, mereka sudah tahu nama animasinya,” tutupnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)