Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar Outbound Class untuk Mata Kuliah Cross Cultural Understanding (CCU). Kegiatan itu mengajak mahasiswa untuk mengenal akulturasi dan asimilasi budaya di Kota Semarang.
Kegiatan CCU melibatkan 60 mahasiswa Program Sarjana Bahasa Inggris. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa diajak mengunjungi beberapa lokasi bersejarah di Kota Semarang, seperti Kota Lama, Masjid Jami Pekojan, dan Klenteng Tay Kak Sie, untuk mengobservasi wujud akulturasi dan asimilasi budaya secara langsung.
Dalam wawancaranya, dosen pengampu Mata Kuliah CCU sekaligus pendamping kegiatan, Dr. Neni Kurniawati, M.Hum., menjelaskan bahwa Outbound Class merupakan metode pembelajaran yang dilakukan di luar kelas. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada mahasiswa.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami konsep akulturasi dan asimilasi budaya secara teori saja melalui buku, tetapi juga melihat langsung bagaimana budaya tersebut terwujud dalam benda atau bangunan bersejarah,” ujarnya.
Pada kunjungannya di Klenteng Tay Kak Sie, mahasiswa mendapatkan penjelasan langsung dari narasumber klenteng, Andre Wahyudi. Puluhan mahasiswa dikenalkan pada Tridharma, aktivitas di klenteng, hingga informasi seputar dewa-dewa, ciamsi, dan budaya yang terkait dengan masyarakat Tionghoa. Selain itu, mereka juga mempelajari hubungan harmonis antara budaya lokal dan budaya Tionghoa yang telah melebur dalam keseharian masyarakat Semarang.
Dr. Neni menambahkan, motivasi dan semangat belajar mahasiswa menjadi salah satu alasan diadakannya kegiatan Outbound Class CCU. Ia berharap Outbound Class dapat menumbuhkan pemahaman lintas budaya sekaligus memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih aktif.
“Kegiatan Outbound Class tentunya sangat bermanfaat. Saya berharap kegiatan ini dapat rutin dilakukan dan diikuti oleh semua mahasiswa peserta Mata Kuliah Cross Cultural Understanding dari berbagai prodi,” katanya.
Selama kegiatan yang diadakan pada 2 dan 5 Desember 2024, mahasiswa tidak hanya belajar tentang aspek budaya, tetapi juga sejarah dan sosial masyarakat di sekitar lokasi yang dikunjungi. Di Kota Lama, mahasiswa mengamati arsitektur bangunan yang mencerminkan perpaduan budaya Eropa dan Jawa. Sementara di Masjid Jami Pekojan, mereka mempelajari sejarah penyebaran Islam oleh para pedagang Gujarat dan akulturasi yang terjadi dalam tradisi masyarakat setempat.
Kegiatan Outbound Class diharapkan dapat terus dilakukan sebagai bagian dari proses pembelajaran lintas budaya di Udinus, mengingat besarnya manfaat yang dirasakan mahasiswa. Kegiatan itu menjadi wujud nyata dari metode belajar inovatif yang tidak hanya menekankan teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan. (Humas Udinus/Alex. Foto: Dok. FIB Udinus)