Program Sarjana Kesehatan Lingkungan (Kesling) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pengawasan keamanan pangan di Kota Semarang. Upaya tersebut diwujudkan dengan digelarnya kuliah umum yang berlangsung pada Rabu, 18 November 2024.
Bertempat di Gedung D lantai 1 Udinus Semarang, kegiatan diikuti oleh puluhan mahasiswa dari jurusan Kesling. Sebagai salah satu jurusan yang berada di bawah naungan Fakultas Kesehatan (FKes) Udinus.
Pada kesempatan tersebut menghadirkan Kepala Bidang Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Ir. Setyo Handayani, M.M., untuk yang mengulik terkait pengawasan keamanan pangan berlangsung. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar yang utama bagi manusia dan harus dipenuhi untuk melanjutkan hidup.
“Kewajiban menjamin pangan aman terdapat pada UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan Aman. Pada UU perlu ditekankan bahwa terdapat pasal yang menyebutkan bahwa pemerintah pusat dan daerah menjamin terwujudnya keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu,” terangnya.
Namun, realitanya masih dijumpai permasalahan pangan baik dari segi internal, maupun eksternal. Faktor permasalahan dari segi internal meliputi rendahnya suplai, lahan produktif, hingga angka kemiskinan.
Sementara itu, dari segi eksternal seperti meningkatnya jumlah penduduk, ketidakpastian situasi global, perubahan iklim, kenaikan harga, pembatasan ekspor pangan, hingga meningkatnya prevalensi rawan pangan dan gizi. Oleh karena itu, Setyo menegaskan perlunya pengawasan ketahanan pangan yang kuat untuk menghadapi berbagai situasi tersebut.
“Ada 4 pilar ketahanan pangan, diantaranya ketersediaan melalui tersedianya pangan dari hasil produksi masyarakat setempat. Kedua distribusi dengan memastikan keterjangkauan masyarakat terhadap akses pangan. Selanjutnya konsumsi dengan memastikan terciptanya pola konsumsi masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Terakhir adanya keamanan dengan terhindarnya makanan dari cemaran fisik, kimiawi, dan biologi,” jabar Setyo.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa keamanan pangan adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Pentingnya Kolaborasi untuk Jaga Keamanan Pangan
Kepala Bidang Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang itu menuturkan masalah keamanan pangan dapat diselesaikan dengan kolaborasi bersama civitas academica pula. Misalnya dengan ide-ide yang dimunculkan dari berbagai riset dan penelitian.
“Harapan kami ke depannya bisa berkolaborasi antara FKes Udinus, Dinas, dan pemerintahan secara umum dalam berbagai riset penelitian. Sehingga bisa saling berkolaborasi untuk jawab masalah keamanan pangan di Kota Semarang. Bagi adik-adik mahasiswa harapannya muncul inovasi-inovasi bagaimana konsep pengembangan penjaminan keamanan pangan yang bisa dikembangkan,” tuturnya.
Hal itu selaras dengan yang disampaikan oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Kesehatan Lingkungan, Dr. Drs. Slamet Isworo., M.Kes. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa keamanan pangan juga menjadi konsentrasi prodi dan kompetensi mahasiswa Kesling.
“Saya berterima kasih dan mengapresiasi kehadiran Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang dan memberikan ilmu untuk mahasiswa kami. Mudah-mudahan mahasiswa dapat menyimak dengan baik kegiatan ini, bermanfaat bagi semuanya, juga terbuka peluang kolaborasi untuk kedepannya,” pungkasnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Humas Udinus)