Program Wirausaha Merdeka (WMK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) memasuki tahap post immersion, gelar ‘Expo dan Demoday’. Kegiatan tersebut melibatkan 316 mahasiswa yang terbagi menjadi 80 stand wirausaha serta sebagai langkah menguji langsung produk mereka ke pasar.

Acara diselenggarakan di Atrium The Park Mall Kota Semarang selama dua hari mulai 7-8 Desember 2024. Expo dan demo day merupakan salah satu serangkaian program WMK yang wajib diikuti oleh seluruh peserta. 

Total ratusan mahasiswa tersebut 60 persennya merupakan mahasiswa Udinus. Sementara, sisanya mahasiswa tersebar dari  berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.

Sebelumnya seluruh peserta sudah berhasil merintis usaha mereka dari nol, kali ini mereka berkesempatan untuk menguji kelayakan produk mereka langsung ke pasar. Hal itu sesuai yang disampaikan oleh Ketua Tim   WMK 2024 Udinus, Dr. Rindra Yusianto, M.T.

Pada hari pertama berfokus pada expo yang dimeriahkan oleh 80 stand wirausaha. Satu standnya diisi oleh 5 mahasiswa. 

Beberapa jenis wirausaha akan ditampilkan seperti food and beverage (FnB), produk digital, jasa, manufaktur, hingga fashion. Expo itu diikuti oleh seluruh peserta yang tersebar dari seluruh Indonesia.

“Mall memang sengaja kami pilih sebagai tempat pelaksanaan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Post immersion ini merupakan simulasi bagi para peserta untuk mengenalkan produk mereka sekaligus menghadapi para konsumen secara langsung,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut juga sebagai ajang kompetisi bagi para peserta WMK. Para juri akan berkeliling ke setiap booth untuk melakukan penilaian. Selain itu seluruh peserta juga akan melakukan presentasi dan tanya jawab dengan para juri. Booth dengan nilai terbaik akan berkesempatan untuk bertemu dengan investor di hari berikutnya.

“Kami akan mengurasi puluhan kelompok booth terbaik untuk ikut sesi investor engagement. Kelompok terpilih akan bertemu langsung dengan investor untuk melakukan presentasi dan negosiasi agar bisa berkolaborasi dan produknya bisa diinvestasikan,” ujar Rindra.

Kenalkan Produk ke Masyarakat

Secara terpisah, Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom., berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan mengenal pasar. Rektor Udinus pun berharap akan banyak pengembangan usaha dengan berbasis teknologi dan bisa didanai oleh para investor.

“Expo dan demo day menjadi kesempatan emas bagi para peserta program WMK untuk mengenalkan produk-produk mereka ke masyarakat. Sekaligus mengasah mental untuk menghadapi konsumen maupun investor merupakan satu faktor penting dalam berwirausaha,” harapnya.

Sebagai informasi, saat ini Udinus menjadi salah satu Perguruan Tinggi Pelaksana (PTP) yang dipercaya menjalankan program Wirausaha Merdeka. Secara resmi program di WMK di Udinus mengusung tema ‘Precision Smart Technopreneurship’.

Tema tersebut mengartikan bahwa dalam pelaksanaan Program Wirausaha Muda Merdeka, Udinus mengembangkan program dengan berbasis Teknologi Presisi menggunakan pendekatan Artificial and Business Intelligence dalam upaya Penguatan Ekosistem Wirausaha Berkelanjutan.

Asah Jiwa Wirausaha Mahasiswa

Program WMK tersebut merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mengembangkan pembelajaran wirausaha yang mampu mengasah jiwa kewirausahaan. Selain itu juga untuk mendorong peningkatan pengalaman wirausaha dan peningkatan kemampuan daya kerja mahasiswa.

Pada wawancaranya Manajer Program WMK, Adrian Bani Kansil, mengungkapkan bahwa Program WMK itu merupakan salah satu solusi mengatasi pengangguran berpendidikan di Indonesia. Sekaligus memberikan ilmu wirausaha kepada mahasiswa. 

Menurutnya dalam pemilihan perguruan tinggi untuk mengikuti program WMK, dipilih perguruan tinggi yang memiliki program kewirausahaan yang baik. 

PT yang dipilih harus mampu dapat memberikan infrastruktur hingga pendampingan kepada mitra usaha  dan Udinus menjadi salah satunya yang terpilih. Pada kegiatan yang digelar selama 2 hari itu, mahasiswa diajak untuk berani berinteraksi langsung dengan konsumen.

Kehadiran stand-stand mahasiswa, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dan juga seluruh peserta lomba. Antusiasme yang luar biasa terlihat dengan banyak pengunjung yang mengunjungi serta membeli karya dari mahasiswa. 

“Kami diberi keleluasaan untuk mengembangkan program ini dan menggandeng lebih banyak perguruan tinggi, Udinus menjadi satu dari Puluhan PT lain dari Sabang sampai Merauke. Demoday kali ini menjadi momentum yang baik bagi mahasiswa untuk unjuk diri,” tutupnya. 

Pembukaan Expo dan Demoday juga dihadiri oleh Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah VI, Adhrial Refaddin, SIPP,MPP, hingga Perwakilan Dinas Koperasi. Pada pembukaan, Expo dan Demoday juga diserahkan bantuan pendidikan dari Bank Jateng untuk mahasiswa-mahasiswa Udinus. 

Berbagai lomba juga dihadirkan untuk menambah semaraknya kegiatan itu, seperti lomba mobile legend, tamiya hingga lomba menggambar. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)