Damar Anggiafitri Yulissusanti, S.Psi., M.Psi - Psikolog Career Center Udinus

Meningkatnya kasus penipuan lowongan kerja di era digital membuat job seeker harus lebih berhati-hati. Psikolog dan tim Career Center Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Damar Anggiafitri Yulissusanti, S.Psi., M.Psi., memberikan beberapa tips dan trik untuk mencari pekerjaan yang aman dan terpercaya di tahun 2025.

Menurut Damar, langkah pertama adalah memastikan keaslian informasi lowongan kerja. Menurutnya, crosscheck terhadap sumber informasi yang diterima menjadi hal yang penting.

“Jangan langsung percaya dengan info yang didapat dari grup WhatsApp atau media sosial tanpa verifikasi. Cek kontak yang tertera pada poster atau pamflet, dan jangan ragu untuk bertanya mengenai keabsahan lowongan tersebut,” ujar Damar.

Ia juga menekankan pentingnya memperhatikan alamat email resmi perusahaan. Lanjutnya, perusahaan besar menggunakan domain email resmi yang tentunya mencantumkan nama perusahaan.

“Waspadai email yang mirip tetapi sebenarnya palsu. Lebih aman jika melamar melalui website resmi perusahaan,” tambahnya.  

Lanjut Damar, pencari kerja perlu melakukan riset tentang perusahaan sebelum melamar. Mencari tahu visi, misi, budaya kerja, dan benefit yang ditawarkan perlu dilakukan oleh para job seeker. Hal itu, membantu memastikan bahwa lingkungan kerja sesuai dengan harapan pencari kerja. 

“Saya mencontohkan, jika seseorang punya ambisi untuk mengejar jenjang karier, penting untuk memastikan perusahaan tersebut menyediakan peluang itu,” tegasnya. 

Damar menekankan bahwa, semua proses rekrutmen yang sah tidak memungut biaya. Jika ada perusahaan yang meminta transfer uang untuk proses seleksi, diharapkan pencari kerja segera laporkan ke dinas terkait. 

Namun, jika melalui lembaga penyalur tenaga kerja seperti TKI, biasanya memang ada biaya pelatihan. Walau begitu, para pencari kerja juga tetap memastikan legalitas dari penyalur tenaga kerja ke luar negeri.

Platform seperti JobStreet, LinkedIn, atau situs dari perguruan tinggi masing-masing semakin menjadi pilihan utama pencari kerja. Damar menyarankan untuk memilih platform terpercaya yang memiliki ulasan baik.

“Buat profil profesional, mulai dari foto formal hingga deskripsi singkat tentang diri sendiri. Tampilkan pengalaman, prestasi, dan keahlian yang relevan dengan posisi yang dilamar,” terangnya.

Menurut Damar, mengenali diri sendiri adalah kunci utama. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan diri agar dapat menyesuaikan dengan posisi yang dilamar. Selain itu perlu mempersiapkan diri untuk wawancara dan perkuat soft skill.

“Di era saat ini, dunia kerja tidak hanya bergantung pada hard skill saja. Jadi hal itu harus dipersiapkan matang-matang,” ungkapnya.  

Ia juga mendorong para pencari kerja untuk terus mengasah kemampuan sesuai kebutuhan pasar kerja, seperti memperbaiki kemampuan bahasa Inggris jika ingin bekerja di perusahaan internasional. 

“Selain itu, perkuat jaringan dengan tetap menjalin komunikasi dengan teman, dosen, atau komunitas,” tambahnya.  

Ia pun juga memberikan tips dan trik bagi para  lulusan baru. Salah satu nya dengan mengenali minat dan tujuan karier. Dalam wawancaranya, Damar memberikan motivasi agar mereka tetap optimis dalam mencari pekerjaan. 

“Jangan mudah putus asa jika mengalami penolakan, karena itu bukan tanda ketidakmampuan. Tetaplah belajar, berlatih, dan berpikir positif,” pesannya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)