Perjalanan panjang Kusni Ingsih sebagai dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) membuahkan hasil manis. Ia resmi menyandang gelar Profesor di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Gelar itu menjadi pengakuan atas dedikasinya selama 32 tahun dalam dunia pendidikan, khususnya di Udinus, di mana ia telah berkontribusi besar dalam pengembangan bidang akademik dan kemahasiswaan.

Kusni memulai kariernya sebagai dosen di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Dian Nuswantoro, sebelum institusi tersebut bertransformasi menjadi Udinus. Saat itu, ia mengajar berbagai mata kuliah, mulai dari manajemen hingga komputer dasar. Kesempatan melanjutkan studi ke jenjang magister ia peroleh pada 1996, dan dua tahun kemudian, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 di bidang Manajemen.

“Saya masuk Udinus tahun 1992. Jadi, per September kemarin, tepat 32 tahun saya mengabdi di Udinus, dan September juga saya mendapatkan SK Guru Besar” ujar Kusni dengan senyum bangga.

Tidak hanya aktif di bidang pengajaran, Kusni juga memegang berbagai jabatan strategis. Ia pernah menjadi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Udinus pada 2001 hingga 2009, serta Wakil Rektor Bidang Akademik pada periode 2010–2017. Kini, ia menjabat sebagai Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Udinus.

Sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kusni memberikan perhatian besar pada pengelolaan organisasi mahasiswa. Ia mencatat, saat ini Udinus memiliki 79 organisasi mahasiswa yang aktif. Bersama tim Biro Kemahasiswaan, Kusni berhasil membawa Udinus meraih peringkat unggul dalam Sistem Informasi Manajemen Kemahasiswaan (Simkatmawa) pada tahun 2023. Hal itu terlihat dari peningkatan peringkat Simkatmawa Udinus yang konsisten setiap tahun.

“Itu adalah capaian luar biasa yang diraih bersama Biro Kemahasiswaan dan adik-adik mahasiswa yang bekerjasama menciptakan kegiatan kegiatan ” ujar Kusni.

Masih banyak mimpi di kemahasiswaan yang ingin dicapai, baik itu di bidang Penalaran, Minat Bakat dan Kesejahteraan mahasiswa. Di bidang Minat Bakat, Udinus sudah banyak kejuaraan kejuaraan yang dicapai baik di kancah nasional maupun internasional. Atlet dari berbagai cabang olahraga banyak sekali memberikan kontribusi baik di Pomnas maupun Asean. Seperti sepak bola, basket, taekwondo, karate, panjat tebing, catur, tenis meja, voley dan masih banyak lagi.

Menginisiasi Pendekatan Kolaboratif Mahasiswa di Universitas

Kusni menginisiasi pendekatan kolaboratif antara organisasi mahasiswa di tingkat universitas dan fakultas. Ia juga memberi perhatian besar pada pengembangan kompetensi mahasiswa melalui Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO). Melalui program itu, Udinus terpilih sebagai salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan Support Sistem  PT,  organisasi kemahasiswaan di tingkat nasional 3 kali berturut turut.

Kusni mengaku, semangatnya untuk mengabdi di dunia pendidikan lahir dari kecintaannya pada organisasi. Sejak kecil, ia aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari Pramuka, OSIS, Anggota Bayangkara dan masih banyak lagi.

“Saya lahir dari dunia organisasi. Itu menjadi alasan saya ingin terus membantu mahasiswa berkembang, secara akademik maupun pengembangan soft skill, baik karakter, leadership, komunikasi dan komitmen, tim work, karena itu yang dibutuhkan dunia kerja saat  ini.  ” tuturnya.

Di tengah kesibukannya sebagai pengajar, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, hingga berbagai aktivitas lainnya, Kusni tetap aktif melakukan penelitian dan publikasi. Dalam lima tahun terakhir, ia telah menerbitkan sekitar 45 artikel di jurnal akademik. Publikasi-publikasi tersebut berfokus pada keahliannya di bidang pengelolaan SDM.

Tak hanya di Udinus, Kusni juga dipercaya menjabat di berbagai organisasi dan forum di Jawa Tengah. Menjadi Ketua Formawa Rayon 1, Ketua Forum Pimpinan Bidang Kemahasiswaan PTN-PTS Jawa Tengah dan  Koordinator Wilayah Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Bidang Kemahasiswaan (Forpimawa) Nasional pada 2022 sampai sekarang. Selain itu ada Pengurus Bapomi Jateng, BPSMI Jateng, Rotary dan masih banyak lagi.

Dengan kesibukannya, gelar Profesor yang disandangnya menjadi peluang untuk memberikan kontribusi lebih besar, tidak hanya bagi Udinus dan Jawa Tengah, tetapi juga bagi dunia pendidikan secara umum.

“Bagi saya, ini bukan akhir, tetapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk terus berkontribusi baik untuk institusi, untuk bangsa dan untuk sesama,” pungkasnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)