Dalam upaya mengenalkan budaya Indonesia ke luar negeri, dosen Program Sarjana Sastra Jepang Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Sri Oemiati, M.Hum., telah melaksanakan pengabdian masyarakat ‘Visiting Lecture’ hingga ke Thailand. Pengabdian itu juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan siswa dalam berbahasa Jepang.
Pada pengabdian tersebut, Sri Oemiati mengajar di dua instansi sekaligus, yaitu Thaksin University dan Hat Yai Witthayalai School 2. Kegiatan yang berlangsung selama 1-4 Februari 2025 beberapa pekan lalu itu sekaligus memperkuat hubungan kerja sama antara kedua instansi dengan Udinus.
Sri Oemiati menjabarkan, Visiting Lecture juga bertujuan meningkatkan keterampilan mengajarnya kepada mahasiswa program studi Bahasa Jepang dengan lingkup budaya yang berbeda. Fokus utama materi yang disampaikan adalah pengajaran bahasa Jepang dan budaya Indonesia.
“Kami memberikan materi budaya Indonesia menggunakan bahasa Jepang tingkat menengah. Mahasiswa sangat antusias, bahkan ada yang tertarik untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Udinus,” tambahnya.
Di Thaksin University, ia mengajar 60 mahasiswa yang duduk di bangku semester enam. Selain dari udinus, mata kuliah juga disampaikan langsung oleh salah satu dosen dari perguruan tinggi tersebut, yakni Mr. Chayot. Ungkapnya, hal tersebut merupakan pengalaman pertama sekaligus berharga bagi dirinya.
Sementara saat mengajar di Hat Yai Witthayalai School 2, diikuti oleh 14 siswa dari kelas X dan tujuh siswa dari kelas XII. Saat pelatihan peserta mengaku antusias, dengan materi yang disampaikan terkait persiapan ujian kemampuan bahasa Jepang internasional level N5.
“Saya juga mengenalkan budaya Indonesia lain seperti tarian, alat musik, dan tempat wisata seperti Pulau Komodo. Siswa maupun mahasiswa sangat tertarik dengan budaya dan keunikan di Indonesia,” terang Sri Oemiati.
Melalui pengabdian tersebut, akan ada kerja sama dan penelitian susulan khususnya antara Udinus dengan Thaksin University. Sri Oemiati juga menyampaikan bahwa dosen dari perguruan tinggi di Thailand tersebut antusias untuk melakukan kolaborasi riset. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)