Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kembali menggelar Kejuaraan Pencak Silat Championship III sebagai bagian dari Dinus Festival (Dinusfest) 2025. Kejuaraan tersebut menjadi salah satu upaya mencari bibit-bibit unggul di bidang olahraga pencak silat, kejuaraan itu berlangsung selama 12-15 Februari 2025.

Ajang yang berlangsung di GOR Udinus Satria Sport Center (USSC) tersebut diikuti oleh 560 peserta. Para atlet pencak silat yang bertanding terbagi dari berbagai jenjang pendidikan SD, SMP, hingga SMA. Seluruh peserta mengikuti upacara pembukaan yang secara simbolis dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Udinus, Prof. Dr. Dra. Kusni Ingsih, S.E., M.M., melalui pemukulan gong. 

Prof. Kusni menegaskan bahwa kompetisi tersebut digelar untuk mencari bibit atlet potensial sejak usia dini. Hal itu sesuai dengan tujuan dari Pemerintah Kota di lingkup Semarang maupun Jawa Tengah.

Prof. Kusni pun berharap, Dengan semangat sportivitas dan dedikasi tinggi, Kejuaraan Pencak Silat Championship III Udinus diharapkan dapat menjadi wadah bagi talenta-talenta muda untuk berkembang dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional.

“Saat kami berkoordinasi dengan KONI dan instansi terkait, mereka menginginkan agar lomba tidak hanya diadakan untuk siswa SMA, tetapi juga melibatkan siswa SD dan SMP. Lomba ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mencari bibit-bibit unggul yang nantinya akan menjadi kebanggaan Kota Semarang,” jelasnya.

Bidang Prestasi KONI Kota Semarang, Wahyu Sholeh Kurniawan, menilai bahwa kejuaraan Udinus tentunya memiliki manfaat yang luas. Lebih lanjut, Kejuaraan itu tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi Kota Semarang. Wahyu juga menaruh harapan besar terhadap pencapaian atlet-atlet muda yang berlaga di kejuaraan tersebut.

“Dari event ini muncul bibit-bibit atlet yang bisa berkembang menjadi atlet profesional dan berprestasi di tingkat yang lebih tinggi. Ke depan, kita bisa mempersiapkan atlet Kota Semarang untuk bertanding di ajang yang lebih besar seperti Porprov atau bahkan PON,” jelasnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)