Prestasi demi prestasi terus ditorehkan oleh aplikasi Culture Academy Indonesia yang merupakan aplikasi karya mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.   Terbaru, aplikasi karya dari Hendriansyah mahasiswa Sistem Informasi Udinus, berhasil menyabet juara di kategori The Most Progress of Implementation di ajang Melbourne-Bandung Innovation Series pitch Competition. 
 
Culture Academy Indonesia merupakan karya dari tiga mahasiswa Udinus dan telah melalui proses pengembangan. Mereka ialah Hendriansyah selaku CEO dan Frontend Developer, Rachel patricia sebagai Chief Operating Officer dan Steven Adi Santoso sebagai Chief Marketing Officer. Aplikasi Culture Academy sendiri berfokus pada pengembangan kesenian yang ada di Indonesia, seperti seni memahat, menari hingga membatik.
 
Uniknya, tim dari Culture Academy Indonesia menjadi satu-satunya finalis yang masih dalam masa studi di perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan finalis lainnya berlatar belakang profesor , peneliti maupun entrepreneur. ajang Melbourne-Bandung Innovation Series pitch Competition mencari inovator solusi yang berpotensi untuk diterapkan baik di Melbourne maupun Indonesia. 
 
Dalam wawancaranya, CEO dan Frontend Developer Culture Academy Indonesia, Hendriansyah mengaku bangga mampu meraih juara dalam kategori The Most Progress of Implementation di ajang Melbourne-Bandung Innovation Series pitch Competition. Hendriasnyah juga membeberkan bahwa dalam ajang itu setiap karya dari peserta harus mampu memecahkan  4 masalah inti yang diberikan. 
 
“Aplikasi kami sudah mampu menyelesaikan beberapa masalah itu yakni Kewirausahaan yang inklusif, Inovasi untuk ketahanan, Pendekatan kreatif untuk pariwisata dan Inovasi untuk Kesehatan masyarakat,” kata Hendriasnyah dengan rasa bangga. 
 
Ia pun mengungkapkan bahwa saat ini Total UMKM yang bergabung di Culture Academy Indonesia adalah 438, UMKM yang aktif dan UMKM yang telah berhasil ekspor adalah 235 UMKM. Tak hanya itu saja, saat ini  mereka telah bekerja sama di 46 Desa untuk membantu UMKM disana dan dengan distribusi pendapatan mencapai 1.1 Miliar. Pihaknya saat ini juga telah berpartner dengan pihak lain seperti Kemenparekraf. 
 
“Selain itu, kami juga menciptakan ekosistem win-to-win yaitu saling menguntungkan antara berbagai pihak dan visi startup kami yaitu untuk Meningkatkan Kualitas Produk UMKM di Indonesia,” ungkapnya.
 
Secara terpisah, Rektor Udinus Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko M.Kom., turut ucapkan selamat kepada seluruh tim, yang telah berhasil mengharumkan nama Udinus hingga kancah internasional. Harapannya pencapaian seperti ini mampu mendorong mahasiswa lain untuk juga menorehkan prestasi.
 
“Kami juga merasa bangga atas pencapaian tim Culture Academy Indonesia, semoga ini menjadi bekal berharga untuk lebih meningkatkan kualitas aplikasi yang tentu akan terus dikembangkan,” tutupnya. (Humas Udinus. Alex/ Foto : Dok. Pribadi)