Kegiatan yang dilakukan aktivis pecinta alam tak melulu soal pendakian gunung (mountainering). Ada berbagai jenis kegiatan di dalamnya seperti, panjat tebing, rapling (menuruni tebing), caving (susur goa), survival, dan orienteering. Orienteering adalah satu kegiatan yang masih asing di telinga masyarakat umum. Kegiatan ini biasanya dilakukan sebagai pelatihan militer melakukan navigasi.
Peserta membutuhkan kemampuan dan keterampilan navigasi menggunakan kompas dan peta untuk menyelesaikan rute lintasan dari satu titik kontrol menuju titik kontrol berikutnya dengan waktu sesingkat mungkin.
Di Ajang Dinus Festival (Dinusfest) tahun 2024, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aldakawanaseta Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menggelar kompetisi Orienteering bagi pelajar. Sebanyak 31 tim dari berbagai kota di Indonesia, turut andil memeriahkan Aldaka Orienteering Dinus Festival (AODF) II. Setiap tim terdiri dari 2 orang peserta dan ajang tersebut menggunakan sistem score serta mendapatkan waktu tercepat sebagai pemenang.
“Melalui lomba ini kami ingin mengasah ketrampilan navigasi dari siswa-siswi SMA/SMK dengan menggunakan peta maupun kompas. total peserta itu terdiri dari 21 tim putra dan 10 tim putri,” jelas Viona Putri Rimbi H yang merupakan ketua pelaksana AODF 2024.
Jiwa Berkompetisi
Ketua Biro Kemahasiswaan Udinus, Dr. Rindra Yusianto S.Kom, MT menyampaikan bahwa Dinus Festival (Dinusfest) sebagai ajang para siswa SMA/SMK sederajat untuk unjuk diri dan bersaing secara sportif. Selain siswa SMA/SMK juga terdapat peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa
“Setiap peserta pastinya akan berusaha untuk memenangkan perlombaan atau kompetisi. Anak akan memahami bahwa ada menang dan kalah dalam perlombaan atau kompetisi. Di sinilah timbul jiwa berkompetisi agar menjadi pemenang. Kami juga telah siapkan hadiah dan beasiswa bagi pemenang lomba,” kata Rindra menerangkan tentang Dinusfest.
Secara keseluruhan terdapat 73 cabang lomba di tahun ini. Total tersebut terdiri dari cabang olahraga, seni hingga penalaran. Peserta yang berpartisipasi berjumlah 6192 siswa. Mereka tersebar dari seluruh nusantara, seperti Manado, Denpasar, Kendari, Pontianak, Riau, Wamena, Aceh dan berbagai daerah di Jawa Tengah. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)