Inovasi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) Borobudur dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menarik perhatian sebagai sorotan utama dalam Kampus Merdeka Fair 2024 di Padang. Inovasi ini bertujuan sebagai media edukasi untuk menggali lebih dalam tentang warisan budaya Borobudur.

VR dan AR menampilkan Candi Borobudur dengan konten dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dengan begitu, inovasi ini tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lokal tetapi juga memberikan edukasi kepada wisatawan asing. Proses perancangannya melibatkan enam dosen dari berbagai Program Studi di Udinus.

Tim perancang terdiri dari tiga dosen Program Sarjana Bahasa Inggris Udinus yang bertanggung jawab untuk konten dalam dua bahasa, antara lain Dr. Raden Arief Nugroho, M.Hum., Dr. Dra. Sri Mulatsih, M.Pd., dan Valentina Widya Suryaningtyas, M.Hum. Sedangkan untuk penyajian cerita akan ditangani oleh dosen Program Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan Udinus, Drs. A. Soerjawardhana, M.Pd.

Produk akhir berupa VR dan AR akan dibuat oleh dua dosen Prodi S-1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Udinus, yaitu Ali Muqoddas, S.Sn., M.Kom., dan Erika Devi Udayanti, S.Kom., M.Cs. Kolaborasi antara kedua fakultas ini bertujuan untuk menciptakan media edukasi berbasis IT dengan konten dalam dua bahasa.

Dr. Dra. Sri Mulatsih, M.Pd., selaku Ketua tim, menjelaskan bahwa Inovasi VR/AR Borobudur dihadirkan sebagai media edukasi. Khususnya untuk memperkenalkan sejarah dan wawasan seputar Candi Borobudur. Pemilihan platform IT dipilih karena diharapkan dapat menarik minat pelajar untuk memperluas pengetahuan mereka. Ia juga menyampaikan kebahagiaannya karena inovasi yang dirancang oleh dosen-dosen Udinus mampu menarik minat pengunjung Kampus Merdeka Fair 2024.

“Kami lihat para pengunjung di Kampus Merdeka Fair di Borobudur beberapa waktu lalu, inovasi kami mampu menarik minat turis dalam dan luar negeri. Sekarang pengunjung Kampus Merdeka Fair 2024 di Padang juga memuji inovasi kami ini sungguh luar biasa,” tegasnya.

Transformasi Pendidikan

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyatakan bahwa Kampus Merdeka Fair yang diadakan setiap tahun memiliki tujuan untuk memberikan makna yang lebih luas terhadap program Kampus Merdeka, termasuk program Merdeka Belajar Kampus Belajar (MBKM).

“Kami berharap acara ini akan memunculkan lebih banyak cerita inspiratif dan umpan balik konstruktif. Serta menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam transformasi pendidikan tinggi di Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, melalui program MBKM,” ujar Kiki Yuliati sesuai dengan siaran pers pada 30 Mei 2024 lalu di Auditorum Universitas PGRI Sumatera Barat, Padang.

Kampus Merdeka Fair 2024 tidak hanya menampilkan inovasi VR/AR Borobudur dari Udinus saja. Tetapi juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti sharing session Sektor Prioritas Daerah, Pengumuman Buku Panduan MBKM 2024, Peluncuran Buku Praktik Baik. Diskusi tentang inovasi dan kemitraan Entrepreneurial Leadership, serta sharing session tentang program flagship. Selain itu, terdapat aktivitas stan atau booth LLDikti Wilayah I-XVII yang turut memeriahkan acara tersebut. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)