Inovasi Mahasiswa Udinus Smartposyandu Berhasil Tingkatkan Kualitas Pelayanan dan Aksesibilitas Informasi

[Sassy_Social_Share]

Inovasi Mahasiswa Udinus Smartposyandu Berhasil Tingkatkan Kualitas Pelayanan dan Aksesibilitas Informasi

[Sassy_Social_Share]

Semarang – Program ‘Smartposyandu’ merupakan inovasi mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan aksesibilitas informasi. Inovasi yang lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) itu hasil dari permasalahan yang ditemui di Posyandu.

Pasalnya, pelayanan kesehatan untuk bayi dan balita yang berlokasi Desa Srikaton, Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Jawa Tengah tersebut masih melakukan pengumpulan data secara manual. Setelah melakukan survei, menurut kader yang bertugas, mereka harus melakukan pengisian data secara berulang yang akan memakan waktu sehingga laporan sering terlambat.

Aplikasi yang dapat diakses secara website maupun mobile tersebut merupakan inovasi yang dirancang oleh kelompok mahasiswa dari dua jurusan. Antara lain dari Program Sarjana Kesehatan Masyarakat, Nayla Rani Khoirun Nisa sebagai ketua dan Rizki Koes Oktariana Dyah Ramadhani sebagai anggota, selanjutnya dari Program Sarjana Teknik Informatika Udinus, berisikan tiga anggota Dafa Sultan Atalariq, Muhammad Rizki Mahendra, Radian Dhuha Farsainsa.

Ketua Tim, Nayla Rani Khoirun Nisa menjelaskan bahwa aplikasi tersebut diadopsi dari materi pemrograman berbasis web menggunakan JavaScript dan PHP yang dipadu dengan database untuk penyimpanan data. Nantinya, kader yang bertugas akan saling melengkapi data tanpa harus melakukan pengulangan.

“Dengan begitu akan menghemat waktu pelayanan dan proses pelaporan ke bidan desa dapat dilakukan secara real-time setelah posyandu dilakukan. Data itu dapat langsung diakses oleh bidan desa dalam bentuk Microsoft Excel sebagai format untuk dikirimkan ke puskesmas setempat,” jelasnya.

Beberapa fitur disesuaikan dengan kebutuhan mitra posyandu. Mencakup data anak yang dapat di isi dan diedit kapan saja, panel absen, pengaturan pengguna, informasi bidan, hingga jadwal vakin yang rutin di lakukan. Mitra juga diberikan buku panduan sebagai pedoman penggunaan ketika ada kader baru yang bergabung.

“Iji coba lapangan juga telah kami lakukan saat pelayanan 3 dan 6 Juli 2024 pekan lalu, terlihat keadaan di posyandu lebih kondusif dan tidak ada penumpukan antrean. Para kader juga menyatakan sangat setuju dengan semua pernyataan persepsi melalui kuesioner yang kami bagikan,” tambahnya.

Dosen pembimbing proyek ini, Syifa Sofia Wibowo M. Keb., berharap aplikasi Smartposyandu ini menjadi terobosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan aksesibilitas informasi. “Selanjutnya kami akan mengajukan HKI untuk buku panduan mitra maupun aplikasinya, guna mengambil alih hak cipta terhadap program yang murni dikembangkan oleh mahasiswa Udinus ini,” ujarnya. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)