Berkeinginan berpartisipasi dalam tujuan global yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi alasan utama mahasiswa Program Sarjana Sastra Jepang Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Nabila Salsa Daniswara untuk aktif di kegiatan volunteer. Ia terdorong untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus belajar dari pengalaman baru, termasuk beradaptasi dengan lingkungan dan budaya yang berbeda.
“Bagi saya, volunteer adalah salah satu cara untuk memberikan kontribusi positif dan memperluas perspektif. Salah satu kegiatan volunteer yang pernah saya ikuti adalah AIESEC Global Volunteer. Program tersebut memiliki kegiatan mengajar anak-anak di jenjang TK hingga SMP di salah satu sekolah di Thailand,” tutur perempuan yang akrab disapa Nana itu.
Nana bercerita AIESEC Global Volunteer merupakan program internasional yang bertujuan memberikan pengalaman volunteer lintas negara. Fokusnya pada pengembangan komunitas lokal melalui berbagai proyek seperti pendidikan, lingkungan, dan kesehatan. Serangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi preparation seminar untuk mengenal komunitas dan budaya lokal serta pelaksanaan proyek sesuai tema.
“Saya tertarik mengikuti program ini karena ingin memperluas wawasan dengan berbagi pengalaman bersama volunteer lain, belajar langsung dari masyarakat internasional, dan mengeksplorasi perbedaan budaya sambil memberikan dampak positif,” lanjutnya.
Terdapat berbagai proses seleksi yang harus dilewati oleh perempuan kelahiran 2004 itu. Seperti pengisian formulir pada seleksi berkas hingga wawancara virtual menggunakan bahasa Inggris dengan penyelenggara.
“Persiapan yang saya lakukan adalah dengan melatih kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris dan membuat daftar pertanyaan yang mungkin akan keluar,” ujar Ketua Tim Bite Squad WMK Udinus itu.
Selama 6 minggu, mahasiswi angkatan 2021 itu mengikuti program di Thailand dengan fokus SDG 4 yakni pendidikan berkualitas. Nana terlibat dalam proses kegiatan belajar anak-anak di salah satu sekolah yang ada di Thailand.
“Melalui program itu, skill saya terutama dalam public speaking dan problem solving semakin berkembang. Saya juga dapat mengembangkan kemampuan komunikasi lintas budaya, melatih keterampilan berpikir cepat dan cerdas dalam lingkungan yang beragam, mendapatkan perspektif global.
Menurutnya kampus juga berperan besar dengan menyediakan akses informasi tentang program internasional dan mendorong mahasiswa untuk aktif melalui seminar, workshop, dan dukungan fasilitas.
Ke depannya, Nana berkomitmen untuk terus memperluas keterlibatan dalam program global yang berfokus pada pendidikan dan kebudayaan. Mahasiswi kelahiran Semarang itu juga menyebutkan dirinya ingin mendorong mahasiswa lain untuk berani mengeksplor potensi mereka melalui volunteer dan kegiatan kemahasiswaan.
“Pesan saya adalah you’ll never know until you tried. Jangan merasa takut mencoba sesuatu yang baru karena setiap pengalaman adalah langkah untuk pengembangan diri yang lebih baik,” pungkasnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)