Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) turut serta memeriahkan pagelaran Dinusfest 2017 dengan lomba Tari Tradisional kategori siswa SMA,SMK dan MA Selasa (24/01) 2017 di panggung utama halaman masjid Baitul Muttaqin Udinus.

 

Sebanyak 85 penari dari 12 sekolah menampilkan tari Gambyong Pengembangan Kesenian Jawa Tengah (PKJT) dengan sangat luwes. Tari tradisional yang semula diciptakan untuk penari tunggal tersebut dibawakan oleh 3 sampai 5 penari dengan tambahan unsur blocking dan berdurasi maksimal 10 menit. Sebelum tampil, peserta mengumpulkan rekaman musiknya terlebih dahulu ketika Technical Meeting. “Kami Fakultas Teknik mendukung aksi nguri-nguri kabudayan Jawi,  supaya anak muda Indonesia bangga dengan budaya Jawa,ujar DR. Eng Yuliman Purwanto M. Eng selaku dekan Fakultas Teknik dalam pembukaan lomba Fakultas Teknik.

 

Kriteria penilaian lomba tari meliputi wiraga atau keterampilan gerak, wirasa atau tingkat penghayatan dan penjiawaan tarian, wirupa atau tata rias busana dan wirama atau irama tarian dengan ketiga juri Hermani Sektiwati dari Dinas Pariwisata Kota Semarang, Sri Sadtiti S.Pd.,MPd dari SMA N 14 Semarang dan Rima  dari Universitas Negeri Semarang (UNNES).

 

Septi Wahyu pelatih tari di SMK N 10 Semarang mengaku mempersiapkan ekskul tari sekolah untuk mengikuti lomba tari ini selama 2 minggu. “Setiap hari kita latihan sekitar 1 jam, supaya tidak mengganggu jam belajar murid-murid,” ujarnya. Ia mengaku optimis memawa pulang kejuaraan meskipun persaingannya cukup ketat. Pengumuman pemenang akan disampaikan saat penutupan Dinusfest 2017 Kamis (27/01) mendatang.

 

Dinusfest 2017 dibanjiri peserta dari SMA, SMK dan MA untuk mengikuti berbagai macam lomba menarik seperti cabang olahraga, seni, dan akademik. Sebanyak 2.599 peserta datang ke Udinus untuk berebut  hadiah jutaan rupiah. (*humas)

 

 

TRADISIONAL : 12 tim penari dari berbagai sekolah menampilkan tarian tradisional di panggung utama Dinusfest, Selasa (24/1). Foto : Meyta Adelianah.