Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aldakawanaseta Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) kembali menggelar Aldakawanaseta Orienteering Competition (AOC) dengan lingkup peserta lebih luas dibandingkan tahun lalu. Sekitar 300 peserta dari berbagai kota di pulau Jawa hingga luar Jawa berkumpul dan memadati Udinus dalam rangka merebutkan piala Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
 
 
 
Ketua panitia AOC 2018 dari UKM Aldakawanaseta, Aisyah Ning mengatakan kompetisi yang digelar di Kabupaten Semarang tersebut sebagai langkah menjalin persaudaraan dengan para pecinta alam di seluruh Indonesia. Pada event kali ini peserta berasal dari kalangan umum maupun pelajar SMA – sederajat dari seluruh Indonesia. 
 
“Kegiatan diikuti sekitar 150 tim dan setiap tim terdiri dari 2 orang. Pada awalnya kami targetkan sekitar 60 peserta namun hingga penutupan peserta terus membludak dari ekspektasi panitia. Sekitar 80 persen peserta berasal dari pulau Jawa dan terjauh berasal dari Kota Medan,” ujarnya pada Jumat (16/3/2018).
 
 
 
AOC 2018 ini diselenggarakan selama tiga hari mulai 16-18 Maret 2018, yang terdiri dari tiga acara inti yakni pada 16 Maret 2018 para peserta mengikuti technical meeting di Gedung E lantai 3 Udinus, dilanjutkan perlombaan AOC 2018 di Kabupaten Semarang. Pada hari terakhir, para peserta akan mengikuti field trip ke beberapa destinasi di Kota Semarang.
 
 
 
Ia menjelaskan jika dalam perlombaan tersebut, peserta harus bergerak dengan cepat. Karena selain bernavigasi, peserta juga harus mengejar waktu yang telah ditentukan sekaligus mengumpulkan poin dari titik-titik yang telah ditentukan. Peserta yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak akan keluar sebagai juara.
 
 
 
Tuturnya, kegiatan tersebut akan melatih para peserta dalam membaca navigasi atau peta, yang berguna bagi masyarakat khususnya para pecinta alam. Pada event kali ini jenis perlombaan yang digunakan adalah ‘Score Orienteering’.
 
 
 
“Jika masyarakat tidak mampu membaca navigasi maka akan kesulitan saat melakukan perjalanan jauh. Disadari ataupun tidak sebenarnya navigasi itu sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Kami telah memberikan surat ijin mengadakan acara kepada 4 desa yang menjadi tempat acara orienteering, supaya masyarakat yang sedang merayakan hari raya Nyepi bisa saling mengerti,” jelasnya.
 
 
 
Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan sekaligus pembina UKM Aldakawanaseta, Dr. ST Dwiarso Utomo SE, M.Kom,Akt,CA mengungkapkan jika dalam kegiatan tersebut telah menolak beberapa peserta dari luar negeri satu diantaranya dari negara Malaysia.
 
“Kami terpaksa menolak karena kegiatan ini lingkupnya hanya nasional. Namun dengan acara ini Udinus lebih dekat dengan Kemenpora,” ungkapnya.
 
 
 
Ia pun mengingatkan kepada para peserta agar menjaga ketertiban dan menghormati masyarakat yang sedang merayakan hari raya Nyepi. Harapnya, kegiatan tersebut bisa diperluas jangkauannya hingga mancanegara.
 
“Saya ingin para peserta mengikuti perlombaan secara sportif dan menjaga ketertiban. Selain itu, kegiatan ini bisa berlanjut dengan jumlah peserta yang terus bertambah,” tutupnya. (*Humas Udinus/Alex ; Foto : Alex)