ISU ROBOT AKAN GANTIKAN MANUSIA DI MASA DEPAN, KAPROGDI TEKNIK ELEKTRO UDINUS, ARY: PERAN ROBOT TAK AKAN GANTIKAN PERAN MANUSIA

ISU ROBOT AKAN GANTIKAN MANUSIA DI MASA DEPAN, KAPROGDI TEKNIK ELEKTRO UDINUS, ARY: PERAN ROBOT TAK AKAN GANTIKAN PERAN MANUSIA

“Meskipun kecerdasan buatan atau Artificial Intellegent (AI) terus mengalami perkembangan, tetapi peran robot tidak akan menggantikan manusia. Karena pada dasarnya manusia akan berperan sebagai penentu sebuah keputusan karena masih memiliki hati nurani, sedangkan robot akan memberikan bantuan berupa simulasi beberapa kemungkinan yang dapat terjadi,” begitulah yang diyakini oleh Dr. M Ary Heryanto S.T., M.Eng dalam virtual workshop pada Sabtu (4/6/2020) lalu.

 

Dalam paparannya juga, Dr. M. Ary Heryanto S.T., M.Eng menampilkan keunggulan mekanik yang dimiliki oleh quadcopter, sebuah mesin yang digunakan pada baling-baling sebuah drone. Mekanisme yang digunakan terdiri dari 4 input berupa 4 motor independen yang tidak terikat satu sama lain. “Berbeda dengan baling-baling helikopter, quadcopter yang independen ini terkadang tidak stabil, sehingga kendali yang akan digunakan menjadi tantangan tersendiri bagi kamu selaku peneliti untuk menyempurnakannya,” jelas Ary yang juga Ketua Program Studi Teknik Elektro Udinus.

 

Virtual workshop merupakan kerja sama dilakukan oleh Computational Intelligence Society (CIS) Indonesia Section, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Indonesia Section dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Jawa Tengah, yang mengusung topik ‘Direct Inverse Control for Mobile Robot Using Artificial Neural Network’. Dengan menghadirkan Prof. Teddy Mantoro, PhD, SMIEEE selaku ketua IEEE CIS Indonesia Chapter Sampoerna University yang memberikan materi sambutan, serta dua narasumber Dr. M Ary Heryanto S.T., M.Eng selaku Kaprodi Teknik Elektro Udinus dan juga Dr. Karlisa Priandana, M.Eng selaku Dosen Jurusan Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor (IPB).

 

Kegiatan kali ini dimoderatori oleh Dr. Budi Warsito, M.Si yang disiarkan langsung menggunakan platform zoom dan juga youtube channel TVKU Udinus, yang dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta.

 

Sementara itu, Prof. Teddy menjelaskan gambaran umum mengenai perbedaan antara Computational Intelligence (CI) dengan AI. Kedua hal tersebut memiliki kemampuan yang sama yaitu mampu belajar dari situasi yang sedang terjadi di lingkungannya. Bagaimana membuat mesin tersebut dapat berpikir sesuai dengan apa yang manusia pikirkan. “Ide dari CI dan AI yakni meningkatkan produktifitas peneliti ataupun penggunanya guna mengambil sebuah keputusan. Pada awalnya kecerdasan buatan tersebut berbentuk kaset CD yang mana benda tersebut dapat melakukan perhitungan dasar seperti pertambahan hingga perkalian,” paparnya. (*Humas Udinus/Haris. Foto : Haris Rizky)