Berlabel Kampus Bebas Narkoba Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang gencar dalam sosialisasikan dan melakukan berbagai langkah preventif di lingkungan kampus. Mulai dari sistem penerimaan mahasiswa baru hingga melakukan tes urine kepada seluruh civitas akademika Udinus.

 

Berbagai langkah tersebut dalam mencegahan penyebaran narkoba diungkapkan langsung oleh Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, dalam web seminar online yang dilangsungkan beberapa waktu lalu. Webinar bertajuk ‘Menyongsong Bonus Demografi dengan Menyiapkan Milenial Sehat dan Produktif Tanpa Narkoba’ dilangsungkan melalui aplikasi zoom dan channel youtube TVKU.

 

Pada webinar tersebut selain Rektor Udinus, juga menghadirkan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, Dr. Benny Gunawan, SH, MH dan Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) MUI Provinsi Jateng, Dr. H. Multazam Ahmad, MA.

 

Dalam seminar tersebut, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom juga mangatakan selain melalui tes urine kepada para civitas akademika Udinus secara berkala, memberikan pemahaman kepada mahasiswa melalui berbagai seminar juga terus dilakukan. Pelarangan merokok di gedung Udinus juga diberlakukan oleh Udinus dalam mencegah penyebaran narkoba. “Sistem penerimaan mahasiswa baru (PMB) di Udinus tak luput oleh pantauan kami. Mereka yang ingin masuk Udinus harus menyertakan surat bebas narkoba. Kami lakukan berbagai langkah preventif dari hulu ke hilir seperti itu agar generasi muda Indonesia tidak hancur karena narkoba,” ungkap Edi saat melakukan paparannya di webinar tersebut. 

 

Ia pun berpesan kepada para mahasiswa di Indonesia agar menjaga diri dan selalu menjaga pergaulan agar tak jatuh dalam penggunaan bahaya narkoba. Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari segala lini untuk bahu membahu memberantas peredaran narkoba. “Mari kita bahu membahu berantas peredaran narkoba, selamatkan generasi muda agar cerah masa depannya dan demi Indonesia yang lebih baik,” tegas dia.

 

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah, Dr. Benny Gunawan, SH, MH mengungkapkan saat ini Indonesia memasuki masa bonus demografi. Situasi tersebut dimana jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan usia non produktif. Menurut dia, situasi ini sangat menguntungkan bagi Indonesia dan Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat hingga daerah, akan terus meningkatkan tugasnya dalam memberantas peredaran narkoba. “Masa emas ini diprediksi dari 2020 hingga 2035, yang merupakan modal besar dalam peningkatan ekonomi dan pengembangan di Indonesia. Jika masa emas ini, generasi muda hingga tua diracuni oleh narkoba akan hancur negara ini. Seluruh lini harus bahu membahu memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba, mulai dari institusi pendidikan hingga masyarakat,” ungkap dia.

 

Peserta yang hadir dan menyaksikan berasal dari berbagai intitusi dan organisasi di Jawa Tengah. Antusiasme peserta pun terlihat dari berbagai pertanyaan yang muncul di kolom komentar. (*Humas Udinus/Alex. Foto : Alex Devanda)